Idul Fitri di Lapas Gorontalo: Warga Binaan Raih Dua Kemenangan
Warga binaan Lapas Kelas II A Gorontalo merayakan Idul Fitri dengan sukacita, meraih dua kemenangan: keberhasilan berpuasa dan pemberian remisi.

Kota Gorontalo, 31 Maret 2024 (ANTARA) - Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Gorontalo diwarnai dengan suasana sukacita dan rasa syukur bagi para warga binaan. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Kelas II A Gorontalo, Kasdin Lato, mengungkapkan bahwa warga binaan meraih dua kemenangan besar pada momen Idul Fitri ini. Kemenangan pertama adalah keberhasilan mereka menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan, dan kemenangan kedua adalah pemberian remisi atau pengurangan masa hukuman.
Selama bulan Ramadhan, warga binaan aktif mengikuti berbagai kegiatan pembinaan keagamaan dan kegiatan positif lainnya di dalam lapas. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Meskipun perayaan Idul Fitri di lapas dirayakan dengan kesederhanaan, suasana penuh suka cita dan kegembiraan tetap terasa di antara para warga binaan.
Kasdin Lato menambahkan, "Pada saat hari raya Idul Fitri ini para warga binaan merayakan dua kemenangan, yang pertama adalah kemenangan dimana mereka bisa menyelesaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan kemenangan kedua adalah mereka memperoleh pengurangan masa pidana berupa remisi." Beliau juga menyampaikan bahwa kunjungan keluarga akan semakin memeriahkan suasana lebaran di lapas.
Remisi dan Makna Idul Fitri bagi Warga Binaan
Pemberian remisi merupakan bentuk apresiasi atas perilaku baik dan partisipasi aktif warga binaan selama menjalani masa pidana. Hal ini memberikan harapan dan motivasi bagi mereka untuk terus memperbaiki diri. Remisi juga menjadi simbol pengakuan atas usaha mereka dalam menjalani proses pembinaan di lapas.
Salah seorang warga binaan, Jamal M, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan menyelesaikan ibadah puasa Ramadhan. Ia menyampaikan, "Karena pada hari ini ibadah puasa selama satu bulan penuh yang dilaksanakan oleh teman-teman yang tidak ada hentinya-hentinya dari pagi ke pagi, bahkan pada 10 hari terakhir iktikaf di masjid untuk ini terbayar dan Insyaallah kami semua tentu berharap amal ibadah ini diterima oleh Allah SWT." Pernyataan Jamal mewakili perasaan seluruh warga binaan yang merasakan kebahagiaan dan kedamaian di hari kemenangan ini.
Suasana Idul Fitri di Lapas Gorontalo tahun ini diwarnai dengan kegiatan keagamaan dan berbagai aktivitas positif lainnya yang dilakukan bersama-sama. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun berada di dalam lapas, warga binaan tetap dapat merasakan makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan dan kesempatan untuk introspeksi diri.
Suasana Lebaran yang Sederhana Namun Penuh Makna
Meskipun perayaan Idul Fitri di lapas dirayakan secara sederhana, hal tersebut tidak mengurangi makna dan kebahagiaan yang dirasakan oleh para warga binaan. Mereka tetap dapat merasakan semangat kebersamaan dan saling mendukung satu sama lain. Kegiatan keagamaan dan berbagai aktivitas positif lainnya menjadi pengisi momen Idul Fitri di Lapas Gorontalo.
Kasdin Lato optimis bahwa kunjungan keluarga akan semakin menambah kemeriahan suasana lebaran di lapas. Kunjungan keluarga akan memberikan dukungan moral dan semangat bagi para warga binaan untuk terus menjalani masa pembinaan dengan baik. Hal ini juga akan memperkuat ikatan keluarga dan membantu proses reintegrasi sosial mereka kelak.
Secara keseluruhan, perayaan Idul Fitri di Lapas Gorontalo tahun ini menjadi momen yang penuh makna bagi para warga binaan. Mereka tidak hanya merayakan kemenangan atas keberhasilan berpuasa, tetapi juga merasakan harapan baru melalui pemberian remisi dan dukungan dari keluarga.
Semoga semangat Idul Fitri ini dapat terus menginspirasi warga binaan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa pidananya.