Indonesia Bagikan Praktik Terbaik Pemberdayaan Perempuan Digital di CSW ke-69
Kementerian PPPA Indonesia berbagi praktik terbaik dalam meningkatkan akses digital perempuan di acara sampingan Komisi Status Perempuan (CSW) ke-69 di New York, mengatasi kesenjangan gender dalam ekonomi digital.

Indonesia baru-baru ini berbagi praktik terbaik dalam meningkatkan akses digital bagi perempuan di acara sampingan Komisi Status Perempuan (CSW) ke-69 di New York. Acara yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 21 Maret ini dipimpin oleh Arab Saudi. Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Indonesia menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Amurwani Dwi Lestariningsih, menyatakan bahwa perempuan masih menghadapi tantangan di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi. Oleh karena itu, pengembangan UMKM menjadi salah satu fokus utama untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan. Meskipun demikian, kesenjangan gender dalam akses digital masih menjadi kendala yang signifikan.
Untuk mengatasi hal ini, Indonesia telah menerapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan meluncurkan Rencana Aksi Nasional untuk Pengembangan Ekonomi Digital. Selain itu, Kementerian PPPA juga menerbitkan Pedoman Transformasi Digital untuk Perempuan pada tahun 2022 sebagai panduan pengembangan digital khusus bagi perempuan.
Peningkatan Akses Digital untuk UMKM Perempuan
Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya akses digital bagi UMKM yang dikelola perempuan sebagai upaya untuk mengembangkan ekonomi. Oleh karena itu, berbagai program pelatihan peningkatan kapasitas telah dilaksanakan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu contoh sukses adalah program kemitraan di Semarang, Jawa Tengah, dengan UN Women dan Gojek yang berhasil melatih 50 perempuan pengusaha untuk meningkatkan akses pasar mereka.
Program-program ini dirancang untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada perempuan pengusaha, sehingga mereka mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnis mereka. Pelatihan tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari pemasaran digital hingga pengelolaan keuangan.
Pemerintah juga berupaya untuk memastikan keberlanjutan program-program ini dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan dampak dari program-program pemberdayaan perempuan.
Ruang Bersama Indonesia (RBI) untuk Perempuan di Pedesaan
Sebagai langkah lebih lanjut, Kementerian PPPA sedang mengembangkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) untuk periode 2024-2029. Program berbasis komunitas ini ditujukan untuk mendukung perempuan pengusaha, terutama di daerah pedesaan. RBI akan menyediakan ruang diskusi, mentoring, pelatihan, dan akses teknologi bagi perempuan.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perempuan di daerah pedesaan yang seringkali memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan teknologi. Dengan adanya RBI, diharapkan perempuan di daerah pedesaan dapat lebih mudah mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Melalui program RBI, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM perempuan di seluruh Indonesia. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan gender dan mendorong inklusivitas ekonomi.
Kesimpulan
Partisipasi Indonesia dalam CSW ke-69 menandai komitmen kuat pemerintah dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Dengan berbagi praktik terbaik dan mengembangkan program-program inovatif seperti RBI, Indonesia berharap dapat menginspirasi negara lain dan terus berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi perempuan.