Indonesia Mampu Produksi Ponsel Pintar Berkualitas: Wamenperin
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) menyatakan Indonesia mampu memproduksi ponsel pintar berkualitas tinggi dan siap bersaing di pasar global, didukung oleh fasilitas produksi dan kerja sama dengan berbagai brand internasional.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menyatakan keyakinan Indonesia dalam memproduksi smartphone berkualitas global. Pernyataan ini disampaikan Jumat lalu di Jakarta, berdasarkan potensi dan fasilitas produksi yang ada di dalam negeri.
Salah satu faktor pendukung adalah keberadaan PT Sat Nusapersada (SatNusa) di Batam, perusahaan yang telah berkolaborasi dengan berbagai brand ponsel internasional. Wamenperin menantang perbandingan fasilitas produksi di Indonesia dengan negara lain seperti Vietnam, Malaysia, India, dan China.
Kunjungan Wamenperin ke SatNusa semakin memperkuat optimisme tersebut. Bertahun-tahun pengalaman SatNusa dalam perakitan ponsel dinilai berkontribusi besar terhadap perkembangan industri telekomunikasi Indonesia. Wamenperin pun memberikan pesan kepada calon investor agar tidak ragu menanamkan modal di Indonesia.
Pemerintah, menurut Wamenperin, mendorong investor untuk memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia. Ia menekankan potensi besar yang tersedia, mengingatkan bahwa kekhawatiran investasi di dalam negeri tidak perlu ada.
Lebih lanjut, Wamenperin Faisol mendorong SatNusa dan perusahaan sejenis untuk memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan daya saing di industri elektronik global. Ia juga mendorong perluasan lini bisnis Sat Nusa agar dapat bergerak lebih cepat dan luas.
Kemenperin sendiri mencatat pertumbuhan signifikan industri handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) sejak diberlakukannya aturan minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 35 persen. Produksi HKT dalam negeri pada tahun 2023 mencapai angka 50 juta unit, jauh melampaui jumlah impor yang hanya 3,1 juta unit.
Dominasi produksi domestik mencapai hampir 94 persen. Ekspor produk elektronik hingga triwulan III-2024 juga menunjukkan capaian yang mengesankan, yaitu 10,07 miliar dolar AS. Sektor telekomunikasi, elektronik rumah tangga, peralatan listrik, dan komponennya menjadi penyumbang utama, dengan ekspor produk HKT mencapai 277 juta dolar AS sepanjang tahun 2024.
Kesimpulannya, Indonesia memiliki kapasitas dan potensi yang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri produksi smartphone berkualitas global. Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi dengan brand internasional, dan pemanfaatan teknologi terkini, industri ini diprediksi akan terus tumbuh pesat.