Industri Elektronika Indonesia Tumbuh 6,16 Persen di 2024, Didorong Ekspor dan Produksi Handphone
Pertumbuhan industri elektronika Indonesia mencapai 6,16 persen pada 2024, didorong oleh peningkatan ekspor hingga US$9,24 miliar dan produksi handphone, komputer, dan tablet mencapai 49,42 juta unit, menunjukkan daya saing yang meningkat.

Jakarta, 18 Februari 2025 - Sektor industri barang elektronika Indonesia mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan di tahun 2024, mencapai angka 6,16 persen. Angka ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Sopar Halomoan Sirait, di Jakarta Pusat. Pertumbuhan ini menunjukkan kinerja positif sektor ini dan kontribusinya yang stabil terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional selama lima tahun terakhir.
Pertumbuhan yang Signifikan
Pertumbuhan industri elektronika sebesar 6,16 persen pada tahun 2024 merupakan indikator positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini mencerminkan peningkatan daya beli masyarakat dan penetrasi teknologi yang semakin luas di berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Sopar menambahkan bahwa pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh peningkatan kepemilikan ponsel yang merata di berbagai kalangan.
Data yang dipaparkan Sopar juga menunjukkan kinerja ekspor produk elektronika yang sangat baik. Hingga November 2024, nilai ekspor telah mencapai US$9,24 miliar. Sementara itu, produksi handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) mencapai angka 49,42 juta unit. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam produksi dalam negeri.
Kolaborasi Pemerintah dan Industri
Sopar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan industri HKT dalam meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Pemerintah aktif mendukung pengembangan industri HKT melalui pendalaman struktur industri, mulai dari perakitan, injeksi komponen, hingga penjualan. Hal ini bertujuan untuk memperkuat supply chain dan meningkatkan efisiensi produksi.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pesat industri HKT adalah kebijakan pemerintah terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Dengan diberlakukannya minimal TKDN sebesar 35 persen, industri HKT di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan. Direktur Jenderal ILMATE Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, produksi HKT dalam negeri mencapai 50 juta unit, dengan impor hanya 3,1 juta unit. Artinya, hampir 94 persen produk teknologi tersebut berasal dari produksi dalam negeri.
Dampak Positif bagi Ekonomi Nasional
Peningkatan produksi dan ekspor produk elektronika berdampak positif pada perekonomian nasional. Hal ini menciptakan lapangan kerja, meningkatkan devisa negara, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Keberhasilan ini juga menunjukkan potensi besar industri elektronika Indonesia di pasar global.
Dengan semakin banyaknya pabrik handphone yang beroperasi di Indonesia, sekitar 13 pabrik hingga saat ini, industri ini terus berkembang dan berinovasi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dan industri untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan industri menjadi kunci keberhasilan dalam mengembangkan sektor ini.
Kesimpulan
Pertumbuhan industri elektronika Indonesia sebesar 6,16 persen pada tahun 2024 menunjukkan kinerja yang sangat positif. Hal ini didukung oleh peningkatan ekspor, produksi HKT yang tinggi, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri dalam negeri. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan industri akan terus menjadi kunci dalam mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan industri elektronika Indonesia di masa mendatang, menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di pasar teknologi global.