Indonesia Usul Blok Ekonomi Baru untuk Stabilitas Regional
Menanggapi meningkatnya ketegangan global, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengusulkan pembentukan blok ekonomi baru untuk menjaga stabilitas ekonomi regional, mengingat pentingnya kerja sama internasional bagi pertum

Jakarta, 13 Februari 2025 - Di tengah meningkatnya ketegangan global, Indonesia mengusulkan pembentukan blok ekonomi baru untuk menjaga stabilitas kawasan. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menjadi panelis kehormatan di World Government Summit 2025 di Dubai, Rabu (12 Februari).
Menurut Menko Airlangga, blok ekonomi baru ini sangat diperlukan sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan global yang berdampak signifikan terhadap perdagangan, investasi, dan stabilitas geopolitik. Beliau menekankan pentingnya peran blok-blok ekonomi regional, seperti ASEAN, sebagai penyangga stabilitas ekonomi di tengah persaingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. "Blok ekonomi regional, seperti ASEAN, memainkan peran vital sebagai penyangga untuk menjaga stabilitas ekonomi di kawasan di tengah perang dagang AS dan Tiongkok," kata Menko Airlangga dalam sebuah pernyataan.
Kerja Sama Indonesia dan Negara Teluk
Di hadapan para menteri dari berbagai negara, Menko Airlangga juga menyampaikan optimismenya terhadap kemajuan negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) Indonesia-Gulf Cooperation Council (GCC). Indonesia, dengan perekonomian senilai US$1,3 triliun dan populasi lebih dari 200 juta jiwa, melihat potensi besar dalam kerja sama dengan negara-negara Teluk di sektor-sektor vital seperti energi, keuangan, dan infrastruktur.
Pembentukan kemitraan yang kuat dengan berbagai pihak menjadi prioritas Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tangguh. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar delapan persen. "Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, pembiayaan infrastruktur, dan kolaborasi teknologi, yang sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan PDB Indonesia sebesar delapan persen," jelas Menko Airlangga.
Pentingnya Kolaborasi Internasional
Indonesia secara aktif terlibat dalam berbagai forum internasional seperti ASEAN, GCC, dan IPEF. Keikutsertaan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini dianggap krusial dalam menghadapi tantangan global dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar internasional.
Dengan perekonomian yang terus berkembang, Indonesia menyadari pentingnya kerja sama ekonomi regional dan global. Pembentukan blok ekonomi baru diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi dampak negatif dari ketegangan global. Hal ini juga akan membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas akses pasar dan menarik investasi asing.
World Government Summit 2025
World Government Summit, yang diselenggarakan setiap tahun di Dubai, Uni Emirat Arab sejak 2013, bertujuan untuk mendukung kolaborasi internasional yang inovatif guna memajukan tata kelola dan pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan. Kehadiran Menko Airlangga di forum ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam berkontribusi pada upaya global untuk mencapai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, usulan Indonesia untuk membentuk blok ekonomi baru merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan global dan menjaga stabilitas ekonomi regional. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Langkah ini juga menunjukkan visi Indonesia dalam memainkan peran yang lebih besar dalam panggung ekonomi global.