Airlangga Hartarto dan Delegasi BGIPU Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Inggris
Menteri Airlangga Hartarto bertemu delegasi British Group Inter-Parliementary Union (BGIPU) untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi bilateral Indonesia-Inggris, termasuk aksesi Indonesia ke CPTPP dan OECD.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto baru-baru ini bertemu dengan delegasi British Group Inter-Parliementary Union (BGIPU) di Jakarta. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Inggris, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan. Pertemuan yang berlangsung pada Rabu tersebut membahas berbagai isu penting, termasuk upaya Indonesia untuk bergabung dalam perjanjian perdagangan internasional dan peningkatan investasi Inggris di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menekankan komitmen Indonesia untuk memperdalam kerja sama perdagangan multilateral yang adil dan setara. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan menarik investasi asing. Salah satu langkah nyata yang dibahas adalah proses aksesi Indonesia ke Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
Indonesia berharap dapat belajar dari pengalaman Inggris dalam proses aksesi CPTPP, mengingat Inggris telah menjadi anggota perjanjian tersebut. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat proses aksesi Indonesia dan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk-produk Indonesia di pasar internasional. Pertemuan ini juga membahas peningkatan investasi Inggris di Indonesia dan berbagai peluang kerja sama lainnya.
Peningkatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Inggris
Hubungan ekonomi Indonesia-Inggris menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Pada periode Januari hingga November 2024, total perdagangan bilateral mencapai US$ 2,6 miliar, meningkat 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi Inggris di Indonesia terfokus pada sektor strategis seperti pertambangan, pertanian dan perkebunan, serta industri makanan.
Selain sektor ekonomi, kerja sama kedua negara juga mencakup bidang pendidikan. Sebagai contoh, berdirinya King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memperkuat kompetensi tenaga kerja di berbagai sektor.
Airlangga juga menjelaskan tentang 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di Indonesia sebagai inisiatif utama dalam mendukung transformasi ekonomi. KEK diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi lebih banyak lagi. Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan perkembangan proses aksesi Indonesia ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Indonesia berencana menyerahkan "initial memorandum" pada bulan Maret 2025 di Paris, Prancis. Dokumen ini merupakan langkah awal untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam bergabung dengan OECD dan memperkuat kerja sama ekonomi global. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan standar ekonomi dan tata kelola pemerintahannya.
Minat BGIPU terhadap Agenda Strategis Indonesia
Delegasi BGIPU, yang dipimpin oleh Rt Hon Graham Stuart MP dan terdiri dari perwakilan berbagai partai politik di Inggris, menyatakan ketertarikan untuk mempelajari berbagai agenda strategis Indonesia. Agenda tersebut termasuk transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri, pengembangan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai (EV), penerapan standar Environmental, Social, and Governance (ESG), serta ketahanan pangan dan energi.
Hal ini menunjukkan bahwa Inggris melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang penting di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama yang erat antara kedua negara diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik dalam hal ekonomi maupun peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Airlangga Hartarto dan delegasi BGIPU menandai babak baru dalam hubungan bilateral Indonesia-Inggris. Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan, serta berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk mencapai tujuan bersama.
Pertemuan ini juga menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi. Dengan kerja sama yang erat, Indonesia dan Inggris dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kedua negara dan masyarakat internasional.