Inovasi Pembayaran Digital: Bank Indonesia Uji Coba Interkoneksi QRIS China, Dorong UMKM dan Pariwisata
Bank Indonesia dan People's Bank of China memulai uji coba interkoneksi layanan QRIS dengan China, sebuah langkah strategis untuk memfasilitasi perdagangan dan pariwisata kedua negara.

Bank Indonesia (BI) dan People's Bank of China (PBoC) secara resmi memulai rangkaian uji coba interkoneksi layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antara Indonesia dan China. Inisiatif penting ini diluncurkan bertepatan dengan momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus. Langkah ini menandai komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat kerja sama ekonomi digital.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa pengembangan inovasi fitur QRIS secara berkelanjutan merupakan upaya signifikan. Tujuannya adalah untuk memperluas akseptasi pembayaran digital serta mendukung inklusi ekonomi dan keuangan. QRIS Antarnegara menjadi salah satu inovasi kunci yang diharapkan dapat membawa dampak positif.
Konektivitas pembayaran dengan China diharapkan dapat memfasilitasi perdagangan antarnegara menjadi lebih efisien. Hal ini akan sangat bermanfaat khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, inisiatif ini juga diproyeksikan mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di kedua negara, menciptakan peluang baru bagi pelaku ekonomi.
Manfaat Strategis Interkoneksi Pembayaran
Perluasan penggunaan QRIS Antarnegara ke China diharapkan dapat segera terwujud setelah seluruh proses uji coba dan kesiapan teknis berjalan dengan baik. Perry Warjiyo menekankan bahwa langkah ini adalah bukti nyata komitmen Bank Indonesia dan industri sistem pembayaran Indonesia. Tujuannya adalah untuk terus memperluas jaringan pembayaran digital di kancah internasional.
Interkoneksi ini akan menciptakan jalur pembayaran yang lebih mulus dan efisien bagi wisatawan maupun pelaku bisnis. Wisatawan dari China dapat dengan mudah melakukan pembayaran di Indonesia menggunakan aplikasi pembayaran mereka yang terhubung dengan QRIS. Demikian pula sebaliknya, Warga Negara Indonesia di China akan merasakan kemudahan serupa.
Efisiensi transaksi ini tidak hanya mengurangi biaya, tetapi juga mempercepat proses pembayaran. Hal ini sangat krusial dalam mendukung geliat ekonomi pasca-pandemi. Kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi dan memperkuat hubungan ekonomi bilateral.
Proses Uji Coba dan Keterlibatan Pihak Terkait
Uji coba interkoneksi QRIS dengan China akan melibatkan beberapa pihak kunci. Mereka adalah Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), UnionPay International (UPI), serta para perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran terkait. Kolaborasi ini memastikan bahwa aspek teknis dan operasional dapat berjalan lancar dan aman.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, sebelumnya telah menyampaikan bahwa kerja sama implementasi layanan pembayaran melalui QRIS dengan China menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Finalisasi pengaturan bisnis, teknis, dan operasional telah disepakati antara UPI sebagai perwakilan dari pihak China dengan ASPI.
Empat anggota ASPI, yaitu PT Rintis Sejahtera (Rintis), PT Alto Network (Alto), PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), juga telah menjalin kesepakatan dengan UPI. Kesepakatan ini mencakup pengembangan sistem dan uji coba sandbox, memastikan kompatibilitas dan keamanan sistem.
Ekspansi Jaringan QRIS Antarnegara
Inisiatif interkoneksi QRIS China ini bukan yang pertama bagi Bank Indonesia. Sejak diluncurkan pada Agustus 2022, penggunaan QRIS lintas negara telah berhasil diimplementasikan di beberapa negara tetangga. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar QRIS dalam memfasilitasi transaksi lintas batas.
Negara-negara yang telah terhubung dengan QRIS lintas negara meliputi:
- Malaysia
- Thailand
- Singapura
Selain itu, implementasi QRIS bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang juga baru diresmikan. Ekspansi ini menunjukkan visi Bank Indonesia untuk menjadikan QRIS sebagai standar pembayaran digital yang diakui secara global, mendukung mobilitas ekonomi dan pariwisata antarnegara.