Integrasi Batam, Bintan, Karimun: Strategi Penguatan Ekonomi Regional
BP Batam mengintegrasikan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) sebagai satu ekosistem ekonomi untuk meningkatkan daya saing regional dan menarik investasi, fokus pada kolaborasi bukan kompetisi dengan kawasan tetangga seperti Johor dan Singapura.
Badan Pengusahaan (BP) Batam sedang gencar memperkuat daya saing ekonomi regional Kepulauan Riau dengan mengintegrasikan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) dalam satu ekosistem ekonomi. Langkah ini diumumkan pada 25 Januari lalu di Batam dan bertujuan untuk meningkatkan daya tarik investasi serta memperkuat posisi kawasan dalam persaingan global.
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BP Batam, Irfan Syakir Widyasa, menjelaskan fokus integrasi BBK pada penguatan sektor industri strategis dan keunggulan komparatif kawasan. Tujuan utamanya adalah kesiapan bersaing di level global, termasuk dengan kawasan ekonomi khusus (SEZ) di Johor dan Singapura.
Namun, Irfan menekankan bahwa strategi ini bukan tentang kompetisi, melainkan kolaborasi. "Mindset-nya bukan kompetisi, tapi saling melengkapi," ujarnya. Ia melihat kawasan Singapura, Johor, dan Batam sebenarnya bersaing dengan kawasan lain di luar wilayah tersebut. Jika investasi meningkat di kawasan ini, semua pihak akan diuntungkan.
Potensi kolaborasi antara SEZ Johor-Singapura dengan KEK di Batam, Bintan, dan Karimun sangat besar. Salah satu contoh nyata adalah tren investasi di sektor data center. "Permintaan data center global meningkat pesat sejak pandemi, dan Singapura, sebagai pusat utama, memiliki keterbatasan lahan. Lonjakan permintaan ini tidak hanya berimbas ke Johor, tetapi juga ke Batam," jelas Irfan. Ini menunjukkan peluang besar untuk menarik investasi.
Untuk menarik investasi, kepastian waktu bagi investor menjadi kunci. Irfan menyoroti pentingnya efisiensi perizinan dan operasional. "Dari kajian daya saing, insentif di masing-masing kawasan punya kelebihan. Namun, yang terpenting adalah kepastian, terutama waktu penyelesaian perizinan dan operasional," tambahnya. BP Batam berharap Batam dapat menyelesaikan seluruh proses perizinan dan operasional secara mandiri tanpa bergantung pada pusat.
Irfan menambahkan, "Di beberapa kawasan tetangga, semua urusan selesai di lokasi. Harapannya, Batam juga bisa seperti itu. Delegasi otoritas harus lebih banyak dilimpahkan ke Batam agar semua urusan selesai di sini." BP Batam optimis integrasi BBK dan peningkatan efisiensi layanan akan meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak investasi strategis serta membuka peluang kolaborasi regional.
Dengan integrasi BBK, BP Batam berharap dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung dan meningkatkan daya saing kawasan dalam menarik investasi. Efisiensi layanan dan kepastian perizinan menjadi fokus utama untuk mencapai tujuan tersebut. Kolaborasi regional juga akan terus dikembangkan untuk memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.