Menko Airlangga Lantik Pejabat Baru BP Batam, Dorong Batam Bersaing di Kancah Internasional
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melantik pejabat baru BP Batam dengan struktur organisasi yang diperbarui untuk meningkatkan efektivitas dan daya saing Batam di kancah internasional.

Jakarta, 13 Maret 2025 (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melantik pejabat baru di Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Batam. Pelantikan yang berlangsung di Jakarta ini menandai perubahan struktur organisasi BP Batam, diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan dan daya saing kawasan tersebut.
Pelantikan ini menjawab tantangan pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam di tengah dinamika perekonomian nasional dan kawasan. Struktur organisasi BP Batam yang semula terdiri dari empat deputi kini diperluas menjadi tujuh deputi. Perubahan ini didasarkan pada Peraturan Dewan Kawasan Batam Nomor 1 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja BP Batam, yang menetapkan jabatan anggota/deputi setara dengan eselon I.
Airlangga Hartarto, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, berharap perubahan ini akan membawa pengelolaan BP Batam yang lebih efektif dan efisien. Ia optimistis Batam akan mampu bersaing dengan kawasan lain seperti Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Struktur Baru BP Batam dan Target Pengembangan
Perubahan struktur organisasi BP Batam ini juga diikuti dengan pelantikan Wali Kota Batam 2025-2030, Amsakar Achmad, sebagai Kepala BP Batam dan Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia, sebagai Wakil Kepala BP Batam pada 20 Februari 2025. Dengan struktur yang diperkuat, BP Batam diharapkan lebih fleksibel dalam mengambil kebijakan strategis untuk menarik investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tujuh deputi yang dilantik adalah: Alexander Zulkarnain (Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan), Sudirman Saad (Deputi Bidang Kebijakan Strategis dan Perizinan), Syarlin Joyo (Deputi Bidang Pengelolaan Lahan, Pesisir, dan Reklamasi), Fary Djemy Francis (Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan), Ruslan Aspan (Deputi Bidang Pengelolaan Bandara, Pelabuhan, dan Lalu Lintas Barang), Ariastuty Sirait (Deputi Bidang Pelayanan Umum), dan Mouris Limanto (Deputi Bidang Infrastruktur).
Pemerintah menargetkan pengembangan Batam sebagai pusat investasi unggulan, termasuk melalui kerja sama dengan China dalam skema Two Countries Twin Park (TCTP), dimulai dengan pengembangan KEK Batang dan selanjutnya Batam. Potensi Batam sebagai kawasan industri semikonduktor juga akan dikembangkan, memanfaatkan ekosistem yang telah ada, seperti pengembangan kawasan digital berbasis pusat data.
Airlangga menyatakan, "Kita berharap pengembangan kawasan Nongsa ini bisa diisi oleh salah satu investor yang sudah merencanakan investasi lebih dari dua billion dollars." Pengembangan sektor pariwisata juga menjadi fokus, dengan perluasan jalur penerbangan internasional untuk menarik wisatawan tidak hanya dari Singapura dan Malaysia, tetapi juga Korea Selatan. Bandara Hang Nadim diharapkan menjadi hub penerbangan internasional alternatif.
Dukungan Forkopimda dan Pengembangan Infrastruktur
Menko Airlangga juga menekankan pentingnya kerja sama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Provinsi Kepulauan Riau dan Kota Batam untuk mendukung pengembangan Batam sebagai daerah pengembangan industri dan wisata, serta tujuan investasi dalam dan luar negeri. "Tentunya Bandara Hang Nadim diharapkan bisa membuka jalur penerbangan lain, bukan hanya untuk manusia ataupun untuk turisme, tetapi juga untuk kargo. Jadi salah satu yang bisa mendorong perekonomian dan juga logistik," pungkas Airlangga.
Dengan pelantikan pejabat baru dan struktur organisasi yang diperbarui, BP Batam diharapkan mampu menjalankan perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di Batam, serta menjadikan Batam sebagai kawasan yang kompetitif di tingkat regional dan internasional. Pengembangan infrastruktur, baik di sektor pariwisata maupun industri, menjadi kunci utama dalam mencapai target tersebut.
Penguatan kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri, juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan pengembangan Batam ke depan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Batam sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.