Integrasi Transportasi Jakarta: Target 100 Persen, Layanan Dioptimalkan
Direktur Utama Transjakarta menyebut integrasi transportasi umum di Jakarta terus dikejar hingga 100 persen untuk meningkatkan penggunaan transportasi publik, dengan fokus pada optimalisasi layanan yang ada.

Direktur Utama Transjakarta, Welfizon Yuza, mengungkapkan bahwa integrasi transportasi di Jakarta menjadi prioritas utama untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum oleh warga. Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis, 15 Mei 2024. Targetnya adalah mencapai integrasi 100 persen, sehingga warga Jakarta dapat dengan mudah mengakses berbagai moda transportasi umum.
Saat ini, cakupan layanan Transjakarta, termasuk Mikrotrans, layanan non-BRT, dan BRT, telah mencapai 91,7 persen. Welfizon menjelaskan bahwa angka ini sudah cukup baik, dengan mayoritas warga Jakarta (9 dari 10) dapat menemukan halte Transjakarta dalam jarak maksimal 500 meter dari lokasi mereka. Namun, ia mengakui bahwa cakupan 100 persen sulit dicapai karena keterbatasan akses di beberapa wilayah, seperti Rorotan dan sekitar Halim Perdanakusuma.
Strategi yang diusung Transjakarta bukan lagi mengejar perluasan kuantitas layanan, melainkan mengoptimalkan layanan yang sudah ada. Welfizon menegaskan bahwa penambahan rute baru bukanlah prioritas utama, karena fokusnya adalah pada peningkatan kualitas dan efisiensi layanan yang sudah berjalan. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin tertarik menggunakan transportasi umum.
Integrasi Transportasi dan Layanan Gratis
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, sebelumnya telah menepati janji kampanye Pilkada 2024 dengan menggratiskan layanan transportasi umum di Jakarta untuk 15 golongan masyarakat. Kartu khusus layanan gratis telah diserahkan kepada perwakilan dari ke-15 golongan tersebut pada Rabu, 7 Mei 2024, di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat. "Secara khusus pada hari ini, tadi saya juga mencanangkan untuk 15 golongan, yang akan kita bebaskan," ujar Pramono.
Program ini tidak hanya mencakup Transjakarta, MRT, dan LRT, tetapi juga akan diperluas ke Transjabodetabek. Pramono berencana untuk segera membuka lima trayek baru Transjabodetabek, menyusul kesuksesan trayek Alam Sutera-Blok M yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. "Saya sudah memerintahkan kepada Kepala Dinas Perhubungan, untuk segera membuka lima trayek baru lainnya, setelah Alam Sutera-Blok M, yang sampai hari ini respons masyarakatnya luar biasa," kata Pramono.
Optimalisasi layanan yang ada menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan meningkatkan kualitas dan efisiensi, diharapkan semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta. Integrasi yang sempurna antar moda transportasi juga akan memudahkan mobilitas warga Jakarta.
Ke depannya, rencana integrasi transportasi ini akan terus dikembangkan dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan.