Gratis Naik Transportasi Umum Jakarta untuk 15 Golongan, Program Gubernur Pramono Anung
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menggratiskan transportasi umum untuk 15 golongan masyarakat, termasuk PNS, pelajar, dan lansia, sebagai bagian dari janji kampanye Pilkada 2024.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, telah menepati janji kampanyenya dalam Pilkada 2024 dengan menggratiskan layanan transportasi umum bagi 15 golongan masyarakat di Jakarta. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Gubernur Pramono pada Rabu di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat, dengan penyerahan kartu layanan gratis kepada perwakilan masing-masing golongan. Program ini mencakup akses gratis ke Transjakarta, MRT, LRT, dan rencananya akan diperluas ke Transjabodetabek.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan mengurangi beban biaya transportasi bagi masyarakat. Pramono Anung Wibowo menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmennya untuk membangun Jakarta yang lebih inklusif dan ramah bagi warganya. Beliau juga menekankan pentingnya pemerataan akses terhadap layanan transportasi umum yang berkualitas.
Selain menggratiskan transportasi umum, Gubernur Pramono juga mengumumkan rencana pengembangan jaringan Transjabodetabek. Pembukaan lima trayek baru Transjabodetabek direncanakan segera dilakukan, menyusul kesuksesan trayek Alam Sutera-Blok M yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk mengintegrasikan sistem transportasi Jabodetabek dan mengurangi kemacetan.
15 Golongan yang Mendapatkan Layanan Transportasi Umum Gratis
Berikut adalah 15 golongan masyarakat yang berhak mendapatkan fasilitas transportasi umum gratis di Jakarta:
- Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya
- Tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta
- Peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP)
- Karyawan swasta tertentu atau pekerja dengan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) melalui Bank DKI
- Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
- Penduduk pemilik KTP Kepulauan Seribu
- Penerima Beras Keluarga Sejahtera (Raskin) yang berdomisili di Jabodetabek
- Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
- Veteran Republik Indonesia
- Penyandang disabilitas
- Penduduk lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun
- Pengurus masjid (marbut)
- Pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
Gubernur Pramono menegaskan bahwa saat ini Pemprov DKI Jakarta fokus pada penyelesaian masalah perpindahan 3,5 juta masyarakat yang bekerja di Jakarta setiap pagi, yang menyebabkan kemacetan dan polusi. Oleh karena itu, rencana ekspansi program ini akan lebih difokuskan pada perluasan jangkauan Transjabodetabek daripada menambah jumlah golongan penerima manfaat.
"Secara khusus pada hari ini, tadi saya juga mencanangkan untuk 15 golongan, yang akan kita bebaskan," ujar Pramono di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu. "Saya sudah memerintahkan kepada Kepala Dinas Perhubungan, untuk segera membuka lima trayek baru lainnya, setelah Alam Sutera-Blok M, yang sampai hari ini respons masyarakatnya luar biasa," tambahnya mengenai rencana perluasan Transjabodetabek.
Program penggratisan transportasi umum ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta, khususnya bagi 15 golongan yang telah disebutkan. Dengan akses transportasi yang lebih mudah dan terjangkau, diharapkan mobilitas masyarakat dapat meningkat dan kualitas hidup mereka dapat membaik. Ke depannya, integrasi sistem transportasi Jabodetabek diharapkan dapat semakin mengurangi kemacetan dan polusi di Jakarta.