Investasi di Sulbar Terhambat Penolakan Masyarakat: Gubernur Minta Dukungan Penuh
Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, mengungkapkan hambatan investasi di daerahnya yang disebabkan oleh penolakan masyarakat dan birokrasi perizinan yang berbelit, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Mamuju, 8 Maret 2024 - Investasi di Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kendala signifikan akibat penolakan dari masyarakat, demikian disampaikan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka. Pernyataan ini disampaikan di Mamuju pada Sabtu lalu, mengungkap tantangan besar dalam upaya memajukan perekonomian daerah.
Penolakan tersebut, menurut Gubernur, menjadi salah satu faktor utama yang menghambat pertumbuhan investasi di berbagai sektor di Sulbar. Kondisi ini membuat investor enggan menanamkan modalnya di daerah tersebut, sehingga berdampak negatif pada perkembangan ekonomi Sulbar.
Selain penolakan masyarakat, birokrasi perizinan yang rumit dan berbelit juga menjadi penghambat investasi di Sulbar. Proses perizinan yang memakan waktu lama dan prosedur yang bertele-tele membuat investor merasa kewalahan dan akhirnya memilih untuk menunda atau membatalkan rencana investasinya.
Tantangan Besar Bagi Investasi di Sulbar
Gubernur Suhardi Duka menjelaskan lebih lanjut mengenai dampak negatif dari penolakan masyarakat terhadap investasi. "Investasi di berbagai bidang di Sulbar tidak tumbuh dengan baik karena selalu mendapatkan penolakan dari masyarakat," ujarnya. Hal ini mengakibatkan kerugian besar, baik bagi investor yang telah mengeluarkan biaya besar untuk proses perizinan, maupun bagi Sulbar yang kehilangan peluang untuk berkembang.
Ia menambahkan bahwa investor yang telah melalui proses perizinan yang panjang dan melelahkan, seringkali masih menghadapi penolakan dan gangguan dari masyarakat setelah izin tersebut dikeluarkan. Kondisi ini tentu sangat merugikan investor dan membuat Sulbar tampak kurang menarik di mata dunia usaha.
Gubernur menekankan betapa pentingnya dukungan masyarakat terhadap investasi untuk kemajuan pembangunan ekonomi daerah. "Investasi itu telah mengeluarkan biaya mahal dan sangat menguras mereka, sehingga Sulbar ini tampak buruk di mata dunia usaha," katanya dengan nada prihatin. Oleh karena itu, ia berharap agar ke depannya, masyarakat dapat memberikan dukungan penuh terhadap investasi yang masuk ke Sulbar.
Harapan Gubernur untuk Lima Tahun Ke Depan
Suhardi Duka menegaskan komitmennya untuk tidak mengeluarkan izin investasi jika mendapat penolakan dari masyarakat. Hal ini menunjukkan keseriusannya dalam mempertimbangkan aspirasi masyarakat dan menghindari konflik yang dapat menghambat pembangunan. "Selama saya Gubernur Sulbar, maka saya tidak akan mengeluarkan izin investasi apabila mendapatkan penolakan dari masyarakat," tegasnya.
Namun, ia juga menekankan pentingnya penghormatan terhadap izin investasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Izin tersebut, menurutnya, harus dihormati dan didukung oleh masyarakat demi kemajuan Sulbar. "Kalau saya sebagai Gubernur sudah keluarkan izin, maka harus dihormati dan dijaga, karena itu adalah harga diri sebagai Gubernur yang harus dipertanggungjawabkan dan didukung masyarakat Sulbar," tambahnya.
Gubernur berharap agar dalam lima tahun masa kepemimpinannya, investasi di Sulbar dapat tumbuh pesat dengan dukungan penuh dari masyarakat. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sulbar.
Ke depannya, diperlukan dialog dan komunikasi yang intensif antara pemerintah, investor, dan masyarakat untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif di Sulbar. Dengan demikian, investasi dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.