Investasi Emas di Bengkulu Melonjak: Transaksi Cicilan Tembus Rp14,7 Miliar!
Transaksi cicilan emas di Bengkulu melalui Pegadaian Cabang Bengkulu meningkat drastis hingga Rp14,7 miliar di awal 2025, naik 170 persen dibanding periode sama tahun lalu, didorong tren investasi emas yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? PT Pegadaian Cabang Bengkulu mencatat lonjakan signifikan transaksi cicilan emas, mencapai Rp14,7 miliar dari Januari hingga awal April 2025. Kenaikan ini mencapai 170 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp5,4 miliar). Hal ini terjadi di Kota Bengkulu dan sekitarnya, didorong oleh meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi emas, terutama melalui skema cicilan yang ditawarkan Pegadaian. Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh posisi Pegadaian sebagai bank emas pertama di Indonesia dan persepsi masyarakat tentang emas sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Lonjakan transaksi ini terlihat jelas, terutama setelah Idul Fitri 1446 H, di mana transaksi cicilan emas mencapai Rp2,7 miliar. Kepala Cabang Pegadaian Bengkulu, Ibnu Budi Triharto, menyatakan bahwa animo masyarakat untuk berinvestasi emas sangat tinggi. Beliau menambahkan, "Aktivitas di Pegadaian Bengkulu mengalami peningkatan, masyarakat yang melakukan cicilan emas dan saat ini tren animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi emas terutama dengan skema cicilan emas."
Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi yang aman dan tahan terhadap inflasi. Harga emas yang cenderung naik juga menjadi faktor pendorong. Dengan prediksi kenaikan harga emas berkelanjutan, masyarakat semakin yakin untuk berinvestasi di sektor ini.
Tren Investasi Emas di Bengkulu
Meningkatnya transaksi cicilan emas di Pegadaian Bengkulu mencerminkan tren investasi yang berkembang di daerah tersebut. Masyarakat Bengkulu tampaknya semakin menyadari manfaat investasi emas sebagai bentuk perlindungan aset di tengah fluktuasi ekonomi global. Kemudahan akses melalui skema cicilan yang ditawarkan Pegadaian juga menjadi faktor pendukung.
Pegadaian, sebagai bank emas pertama di Indonesia, telah berhasil membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanannya. Hal ini terbukti dari peningkatan signifikan transaksi cicilan emas di Bengkulu. Kepercayaan ini didorong oleh reputasi Pegadaian sebagai lembaga terpercaya dan aman.
Selain itu, faktor keamanan dan ketahanan emas terhadap inflasi menjadi pertimbangan utama bagi masyarakat dalam memilih emas sebagai instrumen investasi. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, emas dinilai sebagai aset yang lebih stabil dan mampu menjaga nilai kekayaan.
Harga Emas dan Dampaknya
Kenaikan harga emas juga berperan penting dalam mendorong peningkatan transaksi cicilan emas. Sebagai contoh, harga emas Antam saat ini mencapai Rp1,85 juta per gram, naik dari Rp1,79 juta per gram sebelumnya. Demikian pula dengan logam mulia Galeri24 dan UBS, yang juga mengalami kenaikan harga.
Kenaikan harga ini menunjukkan potensi keuntungan investasi emas di masa mendatang. Hal ini semakin memperkuat keyakinan masyarakat untuk berinvestasi di emas, baik melalui pembelian langsung maupun skema cicilan.
Tren ini diprediksi akan berlanjut, mengingat ketidakpastian ekonomi global masih berlanjut dan emas tetap menjadi pilihan investasi yang aman dan menguntungkan.
Peningkatan transaksi cicilan emas di Bengkulu menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi yang handal. Kemudahan akses melalui Pegadaian dan prediksi kenaikan harga emas di masa depan semakin mendorong tren positif ini.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi, diharapkan tren positif ini akan berlanjut dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.