Jakpro-Dishub DKI Rekayasa Lalu Lintas Matraman demi Percepatan Proyek LRT Jakarta
PT Jakpro berkolaborasi dengan Dishub DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa lalu lintas di Matraman, Jakarta Timur, guna mempercepat pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, yang progresnya telah mencapai 51,34 persen.

PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Matraman, Jakarta Timur. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B yang saat ini progresnya telah mencapai 51,34 persen. Rekayasa lalu lintas ini akan dimulai pada tanggal 27 April 2025 hingga 31 Mei 2026.
Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas ini akan berdampak pada beberapa simpang jalan utama di kawasan Matraman. Simpang Jalan Matraman-Jalan Salemba-Jalan Pramuka akan mengalami perubahan arus lalu lintas. Pengguna jalan di sisi selatan flyover akan dialihkan ke jalur Transjakarta di sisi utara flyover menggunakan sistem contraflow. Begitu pula kendaraan dari Salemba Raya menuju Manggarai.
Selain itu, rekayasa lalu lintas juga akan diterapkan di simpang Jalan Proklamasi-Jalan Tambak. Kendaraan dari arah barat (Manggarai) menuju timur (Pulogadung) dan sebaliknya akan dialihkan melalui jalur alternatif. Pengalihan arus lalu lintas ini bertujuan untuk memastikan kelancaran pekerjaan konstruksi LRT Jakarta Fase 1B tanpa menghambat mobilitas masyarakat secara signifikan.
Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Matraman
Ramdani Akbar memaparkan detail rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan. "Pengalihan arus diberlakukan mulai 27 April 2025 hingga 31 Mei 2026 guna mendukung kelancaran pekerjaan konstruksi," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas akan meliputi beberapa titik, termasuk pengalihan arus di simpang Jalan Matraman-Jalan Salemba-Jalan Pramuka, serta penyesuaian arus lalu lintas di simpang Jalan Proklamasi-Jalan Tambak.
Salah satu perubahan signifikan adalah pengalihan lalu lintas dari sisi selatan flyover ke jalur contraflow di sisi utara flyover. Hal ini akan berdampak pada kendaraan yang menuju Manggarai dari Salemba Raya. Begitu pula untuk kendaraan yang menuju Kampung Melayu dari arah Manggarai, akan dialihkan melalui Jalan Proklamasi-Jalan Penataran, kemudian putar balik ke Jalan Proklamasi via Jalan Diponegoro.
Di sisi utara flyover, putar balik timur di depan Tugu Proklamasi akan ditutup. Arus kendaraan dari utara Jalan Proklamasi menuju Manggarai akan diarahkan untuk putar balik di atas underpass Matraman menggunakan jalur contraflow di jalur Transjakarta. Jakpro mengimbau pengguna jalan untuk menghindari ruas jalan tersebut dan mengikuti petunjuk petugas serta rambu lalu lintas yang telah ditetapkan.
"Selalu ikuti petunjuk petugas dan rambu lalu lintas, serta mengutamakan keselamatan di jalan," imbau Ramdani.
Tantangan Teknis dan Akselerasi Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
Ramdani Akbar juga menjelaskan beberapa tantangan teknis yang dihadapi dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B. Salah satu tantangan utama adalah cuaca yang sering berubah-ubah. Selain itu, pengaturan lalu lintas dan keselamatan kerja di area Matraman hingga Manggarai juga menjadi fokus utama.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa progres konstruksi masih berjalan sesuai rencana. "Kami terus lakukan akselerasi pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai yang saat ini telah mencapai progres sebesar 51,34 persen," kata Ramdani.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di Jakarta. Dengan adanya kerjasama antara Jakpro dan Dishub DKI Jakarta, diharapkan pembangunan proyek ini dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Meskipun terdapat beberapa tantangan, Jakpro optimis pembangunan LRT Jakarta Fase 1B akan selesai sesuai target. Kerjasama dengan Dishub DKI Jakarta dalam rekayasa lalu lintas menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi hambatan dan memastikan kelancaran proyek.
Penting bagi masyarakat untuk memahami dan mengikuti arahan rekayasa lalu lintas yang diterapkan. Hal ini akan membantu kelancaran pembangunan LRT dan mengurangi potensi gangguan selama masa konstruksi.