Rekayasa Lalu Lintas Jalan Sultan Agung: Antisipasi Proyek LRT Jakarta
Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberlakukan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung mulai 27 Januari 2024 hingga 31 Agustus 2026 untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B, yang progresnya hingga Desember 2024 telah mencapai 42,3 persen.

Mulai Senin, 27 Januari 2024, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan. Pengaturan lalu lintas ini berlangsung hingga 31 Agustus 2026 untuk memperlancar proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengimbau pengguna jalan untuk menghindari ruas jalan tersebut dan menyesuaikan diri dengan pengaturan lalu lintas yang baru. Penting untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk petugas di lapangan, serta mengutamakan keselamatan. Rekayasa lalu lintas ini bertujuan untuk meminimalisir gangguan selama pembangunan proyek LRT.
Detail Rekayasa Lalu Lintas:
- Lalu lintas dari arah barat (Dukuh Atas) menuju selatan (Tebet) dialihkan: semula belok kanan ke Jalan Minangkabau Timur, kini dialihkan lurus-belok kanan-Jalan Dr. Saharjo-lalu belok kiri menuju Jalan Tambak/Matraman.
- Lalu lintas dari arah timur (Matraman) menuju barat (Dukuh Atas): semula lurus ke Jalan Sultan Agung, kini dialihkan melalui Jalan Dr. Saharjo-putar balik di depan Toba Dream-Jalan Minangkabau Barat-Jalan Sultan Agung dan seterusnya/ke Jalan Minangkabau Timur untuk menuju Tambak.
- Lalu lintas dari selatan (Tebet) menuju timur (Matraman): semula menggunakan Jalan Minangkabau Barat, kini dialihkan ke Jalan Minangkabau Timur-belok kanan menuju Matraman.
- Jalan Minangkabau Timur yang semula satu arah ke selatan, kini menjadi satu arah ke utara.
Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran proyek pembangunan LRT dan keselamatan pengguna jalan. Dishub DKI Jakarta telah mempersiapkan jalur alternatif dan berharap pengguna jalan dapat beradaptasi dengan perubahan ini.
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B:
Direktur Proyek LRT Jakarta Fase 1B, Ramdani Akbar, menyampaikan bahwa hingga 31 Desember 2024, progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) telah mencapai 42,3 persen. Progres ini masih sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang berkolaborasi dengan PT Waskita Karya Tbk, PT Nindya Karya, dan PT Len Railway System (WNL).
Dengan adanya rekayasa lalu lintas ini, diharapkan proyek LRT Jakarta Fase 1B dapat berjalan lancar dan selesai tepat waktu, sehingga masyarakat dapat menikmati fasilitas transportasi umum yang lebih modern dan efisien di masa mendatang. Pemantauan dan evaluasi akan terus dilakukan oleh Dishub DKI Jakarta untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama masa rekayasa.