Jalan Antar Desa di Kediri Jebol Akibat Hujan Deras, Segera Diperbaiki
Hujan deras di Kediri mengakibatkan jalan antar desa di Kecamatan Plosoklaten jebol dan kini tengah diperbaiki oleh BPBD Kabupaten Kediri bersama instansi terkait.

Banjir dan jalan jebol. Siapa sangka, hujan deras yang mengguyur Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada Rabu (29/1) lalu berdampak cukup parah. Sebuah jalan antar desa mengalami kerusakan serius akibat terjangan arus air yang deras. BPBD Kabupaten Kediri langsung turun tangan untuk memperbaiki akses vital tersebut.
Perbaikan jalan yang menghubungkan Desa Sepawon, Wonorejo, dan Trisulo ini dimulai Kamis (30/1). Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri, Stevanus Djoko Sukrisno, menjelaskan proses perbaikan. "Hari ini langsung dilakukan perbaikan dengan kombinasi bronjong, kemudian diuruk dengan koral dan batuan lainnya. Setelah selesai nanti diaspal," ujarnya.
Mengapa perbaikan ini penting? Jalan tersebut merupakan akses utama warga. Tanpa jalan ini, warga harus menempuh jalur alternatif yang jauh lebih panjang, yakni melalui Desa Sugiwaras di Kecamatan Ngancar. Kerusakan jalan cukup parah, dengan lebar antara 4 hingga 5 meter dan kedalaman sekitar 3 meter. Jalan ini tergerus debit air yang melewati jalur lahar.
Proses perbaikan diperkirakan memakan waktu tiga hari. "Targetnya dari PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Kabupaten Kediri hari Minggu selesai," tambah Djoko. Ia juga menjelaskan bahwa kerusakan jalan ini bukan kejadian mendadak. Jalan tersebut telah tergerus secara bertahap sebelumnya, namun hujan deras yang terjadi Rabu lalu memperparah kerusakan hingga akhirnya jebol.
Dampaknya sangat terasa bagi warga. Maya Rohmawati, seorang siswi SMKN I Plosoklaten, mengaku harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk bersekolah. "Susah karena harus lewat di jalan yang kurang layak. Kalau biasanya lewat sini ke sekolah sekitar 10 kilometer, harus memutar hingga sekitar 13 kilometer," keluhnya. Hal senada disampaikan Abdurrahman, warga setempat, yang menjelaskan pentingnya jalan tersebut sebagai penghubung antar desa.
Lokasi jalan yang jebol berada di jalur lahar Gunung Kelud. Air hujan yang deras mengalir melalui jalur lahar ini menyebabkan jalan tergerus. Abdurrahman menambahkan, "Orang sini menyebutnya jalur air lahar. Kalau hujan, airnya mengalir ke sini dari sisi timur sebelum masuk ke area persawahan." Kejadian ini bukan hanya berdampak pada jalan utama, beberapa titik jalan lain di Kecamatan Plosoklaten juga mengalami kerusakan, namun perbaikan jalan yang jebol menjadi prioritas utama.
Perbaikan jalan yang dilakukan BPBD Kabupaten Kediri bersama instansi terkait ini diharapkan dapat selesai sesuai target. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya antisipasi terhadap bencana alam, terutama di daerah rawan bencana seperti jalur lahar Gunung Kelud. Semoga perbaikan jalan ini dapat meringankan beban warga dan mengembalikan akses vital antar desa.