Akses Jalan Antardesa di Tulungagung Terputus Akibat Longsor, Warga Diminta Gunakan Jalur Alternatif
Longsor di Karangrejo, Tulungagung menyebabkan akses jalan antardesa tertutup untuk kendaraan roda empat, memaksa warga menggunakan jalur alternatif sementara perbaikan dilakukan.

Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Karangrejo, Tulungagung, Jawa Timur pada Rabu, 14 Mei 2023, mengakibatkan bencana longsor yang memutus akses jalan antardesa. Peristiwa ini terjadi di sekitar sebuah jembatan, tepatnya di sisi timur, mengakibatkan talud jembatan ambles dan meninggalkan lubang menganga di tepi badan jalan. Akibatnya, akses jalan tersebut kini terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat ke atas demi keselamatan pengguna jalan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, Gilang Zelakusuma, menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai di bawah jembatan meningkat drastis. Tekanan air yang kuat ini kemudian menyebabkan amblesnya talud jembatan sedalam dan selebar tujuh meter. Kerusakan ini juga menggerus badan jalan sekitar dua meter, sehingga menyulitkan kendaraan roda empat untuk melintas. Sepeda motor masih dapat melewati jalan tersebut, namun dengan sangat terbatas dan penuh risiko.
"Talud ambles di sisi timur jembatan dan menggerus badan jalan sekitar dua meter. Roda empat tidak bisa lewat, sementara sepeda motor masih bisa dengan sangat terbatas," ungkap Gilang. Bencana ini merupakan kejadian lanjutan setelah peristiwa serupa terjadi pada bulan April lalu di lokasi yang sama. Upaya penanganan darurat sebelumnya dengan memasang bronjong dan karung pasir terbukti tidak mampu menahan derasnya aliran sungai akibat hujan yang terus-menerus.
Longsor Susulan dan Penanganan Darurat
Menurut Gilang Zelakusuma, upaya perbaikan sebelumnya dengan memasang bronjong dan karung pasir telah dilakukan setelah kejadian longsor pada bulan April. Namun, curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir kembali memperparah kondisi dan menyebabkan tanah kembali bergerak. "Sudah kami pasangi bronjong dan karung pasir, tapi karena debit sungai naik dan hujan terus-terus, tanah kembali bergerak," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi dan untuk mencegah terjadinya longsor susulan, BPBD Tulungagung bersama warga setempat telah menutup sementara akses jalan tersebut. Penutupan jalan ini bertujuan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan. Sosialisasi kepada masyarakat juga gencar dilakukan agar mereka tidak memaksakan diri untuk melintas, terutama saat hujan deras.
"Kami minta warga bersabar dan memilih jalur alternatif. Ini untuk keselamatan bersama," tegas Gilang. BPBD Tulungagung juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan darurat dan perbaikan jalan. Mereka telah mengusulkan permintaan bantuan bronjong dan material penahan lainnya kepada BPBD Provinsi Jawa Timur.
Perbaikan Permanen Membutuhkan Anggaran Besar
Perbaikan permanen jalan yang rusak akibat longsor ini diperkirakan membutuhkan anggaran yang cukup besar dan kemungkinan akan melibatkan berbagai sektor. Saat ini, fokus utama adalah penanganan darurat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah dan memastikan keselamatan warga. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama selama musim hujan.
BPBD Tulungagung mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai kondisi cuaca dan menghindari melintasi jalur yang rawan longsor, terutama saat hujan deras. Penggunaan jalur alternatif yang telah disiapkan menjadi solusi sementara hingga perbaikan jalan selesai dilakukan. Kerja sama dan kesabaran dari seluruh pihak sangat diperlukan dalam menghadapi bencana ini.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh BPBD Tulungagung menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani bencana alam dan melindungi keselamatan warganya. Koordinasi antar instansi dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.