Jalan Layang Latumenten: Solusi Atasi Kemacetan di Jakarta Barat?
Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mendukung pembangunan jalan layang Latumenten untuk mengatasi kemacetan parah akibat perlintasan kereta api di Jakarta Barat, yang diharapkan rampung September 2026.

Kemacetan panjang akibat perlintasan sebidang kereta api di Jalan Latumenten, Jakarta Barat, mendorong Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, untuk mendukung penuh pembangunan jalan layang (flyover) di lokasi tersebut. Proyek yang direncanakan rampung September 2026 ini diharapkan mampu mengatasi masalah kemacetan yang selama ini dikeluhkan warga dan mengganggu aktivitas ekonomi. Pembangunan jalan layang ini merupakan permohonan masyarakat yang disampaikan dua tahun lalu melalui kegiatan reses.
Menurut Kenneth, atau yang akrab disapa Bang Kent, kemacetan parah terjadi setiap hari, terutama di jam-jam sibuk. Saat kereta api melintas, kendaraan bisa mengular hingga puluhan kilometer, menyebabkan keterlambatan aktivitas warga dan menghambat layanan darurat seperti ambulans dan pemadam kebakaran. Bahkan, jika kereta datang berturut-turut, pengendara bisa terjebak hingga satu jam. Kondisi ini sangat mengganggu mobilitas dan aktivitas warga Jakarta Barat.
Pembangunan jalan layang dua arah di Jalan Latumenten dan Satria Raya dianggap sebagai solusi paling efektif. Bang Kent telah melakukan survei lapangan dan berharap proyek ini dapat mengurangi kemacetan signifikan di wilayah tersebut. Ia pun meminta Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta untuk memprioritaskan proyek ini dalam program pembangunan infrastruktur tahun ini. "Flyover sudah menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota dengan perlintasan kereta api aktif," tegasnya. "Jika tidak segera dibangun, dampaknya akan terus meluas, termasuk terganggunya aktivitas ekonomi."
Jalan Layang Latumenten: Harapan Warga Jakarta Barat
Pembangunan jalan layang Latumenten telah lama dinantikan warga Jakarta Barat. Kemacetan yang disebabkan perlintasan kereta api seringkali menimbulkan kerugian waktu dan ekonomi. Dengan adanya jalan layang, diharapkan aktivitas warga dapat berjalan lebih lancar dan efisien. Bang Kent menekankan pentingnya dukungan bersama untuk merealisasikan proyek ini.
Proses pembangunan jalan layang ini saat ini masih dalam tahap perencanaan dan pengukuran sudut kemiringan tanah. Proses pengukuran menggunakan alat theodolite dan klinometer. Bang Kent optimistis, jika tidak ada halangan, pembangunan akan dimulai pada bulan Juli 2025.
"Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan bisa menanggulangi permasalahan macet yang merupakan fokus utama dan program prioritas Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung Wibowo," ujar Bang Kent penuh harap. Ia berharap proyek ini dapat menjadi contoh solusi efektif untuk mengatasi kemacetan di perlintasan kereta api di Jakarta.
Proses Pembangunan
Berikut poin-poin penting terkait proses pembangunan jalan layang Latumenten:
- Saat ini masih dalam tahap perencanaan dan pengukuran.
- Pengukuran menggunakan alat theodolite dan klinometer.
- Diperkirakan dimulai Juli 2025 dan selesai September 2026.
Proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan mobilitas warga Jakarta Barat. Dengan selesainya pembangunan jalan layang ini, diharapkan kemacetan di wilayah Latumenten dan Satria Raya dapat teratasi secara signifikan.