Pemkot Depok Usulkan Pembangunan Flyover Juanda untuk Atasi Kemacetan
Pemkot Depok mendorong pembangunan flyover di Jalan Juanda untuk mengurangi kemacetan parah yang terjadi di jam sibuk, dengan rencana implementasi pada awal 2026.

Kemacetan parah di Jalan Ir. Juanda, Depok, mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk mengusulkan pembangunan flyover kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ). Usulan ini muncul sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan yang semakin mengancam keselamatan pengguna jalan. Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, mengungkapkan hal ini pada Selasa, 29 April 2024.
Berdasarkan data yang ada, V/C Ratio (rasio volume lalu lintas/kapasitas jalan) di Jalan Ir. Juanda mencapai 0,94 pada jam sibuk (peak hours). Kondisi ini menunjukkan tingginya volume kendaraan yang melewati jalan tersebut dan memicu kemacetan yang signifikan. Pembangunan flyover diharapkan mampu meringankan beban lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Rencana pembangunan flyover ini telah melalui berbagai tahap perencanaan dan kajian. Panjang flyover diperkirakan sekitar 204,63 meter, dan membutuhkan pembebasan lahan seluas 723,120 meter persegi. Lokasi pembangunan direncanakan dari Carwash Washmee sampai Double U Steak. Pemkot Depok menargetkan pembangunan flyover dapat dimulai pada awal tahun 2026.
Usulan Flyover Jalan Juanda: Solusi Mengatasi Kemacetan
Usulan pembangunan flyover Jalan Juanda didasarkan pada rekomendasi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Exit Tol Juanda. Andalalin tersebut menunjukkan perlunya pembangunan flyover untuk mengurangi titik konflik dan kemacetan di ruas Jalan Ir. Juanda. Hal ini juga merupakan tindak lanjut dari surat permohonan Wali Kota Depok kepada Kementerian PU terkait pembangunan flyover tersebut.
Pemkot Depok telah melakukan rapat koordinasi dengan perwakilan Kementerian PU, dipimpin oleh Kepala Subdit Perencanaan Teknis Jalan Bebas Hambatan, Direktorat Jalan Bebas Hambatan, Dedi Gunawan, dan PT TLKJ selaku pengelola tol Cijago. Rapat tersebut membahas secara detail rencana pembangunan flyover, termasuk aspek teknis dan perencanaan lahan.
Hasil rapat tersebut menunjukkan keseriusan Pemkot Depok dan Kementerian PU dalam mengatasi masalah kemacetan di Jalan Ir. Juanda. "InsyaAllah perencanaan pembangunan ini diimplementasikan secepat-cepatnya, mungkin dari hasil pembahasan tadi di awal tahun 2026 sudah bisa terealisasi pembangunannya," ujar Chandra Rahmansyah.
Survei Lokasi Pembangunan Flyover
Sebagai langkah selanjutnya, akan dilakukan survei bersama di area rencana pembangunan flyover Juanda pada Jumat, 2 Mei 2024. Survei ini bertujuan untuk memvalidasi rencana pembangunan dan memastikan kesesuaiannya dengan kondisi lapangan. Hasil survei ini akan menjadi acuan penting dalam proses pembangunan flyover.
Pembangunan flyover ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap permasalahan kemacetan di Jalan Ir. Juanda. Dengan adanya flyover, diharapkan arus lalu lintas dapat lebih lancar dan mengurangi risiko kecelakaan. Pemkot Depok optimistis pembangunan flyover ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Depok.
Selain itu, pembangunan flyover ini juga menindaklanjuti hasil andalalin nomor SK.328 BPTJ Tahun 2019 tentang Persetujuan Hasil Andalalin On Off Ramp Tol Cijago Seksi II di Jalan Ir. Juanda. Hasil andalalin tersebut merekomendasikan pembangunan flyover untuk mengurangi titik konflik dan kemacetan.
Pemkot Depok terus berupaya untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan kemacetan di wilayahnya. Pembangunan flyover Jalan Juanda merupakan salah satu upaya nyata untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan kenyamanan masyarakat Depok.
Saat ini, Pemkot Depok masih menunggu hasil rapat yang disampaikan ke Menteri PU RI. Setelah mendapatkan kepastian, pembangunan flyover diharapkan dapat segera dimulai.