JLU Lamongan Rampung, Siap Uji Coba Jelang Mudik Lebaran 2025
Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan sepanjang 7,15 kilometer telah rampung dibangun dan siap diuji coba pada 21 Maret 2024, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat mudik Lebaran 2025.

Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan, Jawa Timur, telah menyelesaikan pembangunannya dan siap diuji coba. Proyek nasional senilai hampir Rp500 miliar ini ditargetkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di jalur nasional, terutama selama periode mudik Lebaran 2025. Uji coba dan pembukaan sementara JLU akan dilaksanakan pada Jumat, 21 Maret 2024.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi, menyatakan bahwa secara struktur, pembangunan JLU Seksi I dan II telah rampung. Namun, masih ada beberapa sarana prasarana yang perlu dilengkapi di Seksi II, seperti rambu-rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum. Pembukaan sementara ini dilakukan sebagai persiapan untuk menghadapi arus mudik Lebaran mendatang. Koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Lamongan telah dilakukan untuk memastikan kelancaran uji coba.
Pemkab Lamongan berharap JLU dapat segera digunakan secara permanen. Namun, hal ini masih menunggu proses perizinan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Permohonan izin telah diajukan, dan diharapkan izin tersebut segera terbit sehingga masyarakat dapat sepenuhnya merasakan manfaat JLU.
JLU Lamongan: Solusi Kemacetan Mudik Lebaran?
Jalan Lingkar Utara Lamongan memiliki panjang total 7,15 kilometer, membentang dari Desa Rejosari, Kecamatan Deket hingga Desa Plosowahyu, Kecamatan Lamongan. Proyek ini terbagi dalam dua seksi dan dilengkapi dengan dua titik lampu perlintasan serta tiga jembatan. Pembangunannya diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan kemacetan yang sering terjadi di jalur nasional Lamongan, khususnya saat musim mudik Lebaran.
Simulasi pengoperasian JLU akan dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Hasil simulasi ini akan menjadi evaluasi sebelum JLU resmi beroperasi secara permanen. Pihak terkait berkomitmen untuk memastikan JLU dapat berfungsi optimal dan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.
Selain itu, dalam Rencana Tata Bangun dan Lingkungan (RTBL), JLU dirancang dengan mempertimbangkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT/RW). Beberapa fasilitas publik juga telah direncanakan, seperti stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), rest area, sentra kuliner, dan area parkir kendaraan besar. Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan.
Menunggu Izin Permanen dari Pemerintah Pusat
Meskipun pembangunan fisik JLU telah selesai, penggunaan secara permanen masih menunggu izin dari Kementerian PUPR. Proses perizinan ini merupakan tahapan penting untuk memastikan JLU memenuhi standar dan persyaratan yang telah ditetapkan. Pemerintah daerah berharap proses perizinan dapat berjalan lancar dan cepat sehingga JLU dapat segera dimanfaatkan secara optimal.
Pembangunan JLU merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mengurangi kemacetan di wilayah Lamongan. Dengan selesainya pembangunan dan rencana uji coba ini, diharapkan JLU dapat memberikan kontribusi positif bagi kelancaran lalu lintas, khususnya selama musim mudik Lebaran 2025.
Proses uji coba dan pembukaan sementara JLU akan diawasi secara ketat untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Hasil evaluasi dari uji coba ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk optimalisasi operasional JLU di masa mendatang. Semoga JLU dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di Lamongan.
Dengan adanya JLU, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 di Lamongan akan lebih lancar dan terkendali. Pembangunan infrastruktur ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, khususnya selama periode mudik dan balik Lebaran.