Tol Palembang-Betung Siap Jadi Jalur Mudik Alternatif Lebaran 2025
Hutama Karya menyiapkan ruas Tol Palembang-Betung Seksi 2 sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2025 untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional, dengan progres konstruksi hingga 67,4 persen.

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Betung, tepatnya Seksi 2 Gerbang Tol Rengas/Musi Landas – Pangkalan Balai, bersiap menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kemacetan arus mudik Lebaran tahun 2025. PT Hutama Karya, sebagai pelaksana proyek, memastikan kesiapan infrastruktur ini untuk mengurangi kepadatan di jalan nasional. Inisiatif ini melibatkan koordinasi intensif dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
"Hutama Karya menyiapkan ruas Tol Palembang-Betung Seksi 2 sebagai jalur alternatif mudik untuk mengurangi kepadatan jalan nasional. Meski masih dalam konstruksi, ruas ini siap dimanfaatkan dengan koordinasi bersama Kementerian PU, Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan," ungkap Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, dalam keterangan tertulis di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (24/2).
Proyek ambisius ini ditargetkan mampu memangkas waktu tempuh perjalanan dari Palembang ke Betung dari 3 jam menjadi hanya 1 jam. Hal ini akan memberikan manfaat signifikan bagi para pemudik yang ingin merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Progres Konstruksi dan Persiapan Jalur Mudik
Hingga 31 Januari 2025, progres konstruksi JTTS ruas Palembang-Betung Seksi 1-2 telah mencapai 67,4 persen. Beberapa capaian penting meliputi pembangunan jalan tol sepanjang 31,8 kilometer dari total 54,5 kilometer. Satu simpang susun dari total dua simpang susun yang direncanakan juga telah selesai dibangun. Selain itu, pembangunan struktur pile slab sepanjang 5,8 kilometer dari total 7,9 kilometer telah rampung, termasuk Jembatan Kramasan sepanjang 1,15 kilometer dan jembatan pendekatnya sepanjang 1,08 kilometer.
Jalan tol ini menggunakan dua jenis perkerasan, yaitu rigid pavement (beton) untuk daya tahan tinggi dan flexible pavement (aspal hotmix) untuk kenyamanan berkendara. Pengaspalan tahap awal dimulai sejak Januari 2025, dengan fokus pada Jalur B sebagai akses mudik pada 5 Februari 2025. Jalur A dialokasikan untuk lalu lintas kendaraan konstruksi.
Untuk memastikan keselamatan pemudik, sejumlah langkah telah disiapkan, termasuk penyesuaian di area transisi antara perkerasan rigid dan struktur pile slab untuk meminimalisir potensi kecelakaan. Penggunaan aspal yang tahan cuaca juga akan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
Pembebasan Lahan dan Dukungan Pemerintah
Meskipun progres pembebasan lahan telah mencapai 90,16 persen, masih ada beberapa titik yang perlu diselesaikan. Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penerbitan Penetapan Lokasi (Penlok) guna mendukung kelancaran proyek.
"Kami mengharapkan dukungan semua pihak dalam mempercepat proses pembebasan lahan, sehingga pembangunan JTTS ruas Palembang–Betung–Jambi dapat segera selesai tahap konstruksinya. Sinergi yang kuat antara semua pihak akan mempercepat realisasi infrastruktur ini demi kemajuan dan konektivitas kedua wilayah," tambah Adjib.
Dengan selesainya pembangunan, ruas tol ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kelancaran arus mudik Lebaran 2025 dan meningkatkan konektivitas wilayah Sumatera Selatan.
Uji material yang ketat dilakukan untuk memastikan kualitas sesuai standar jalan bebas hambatan. Hutama Karya juga menjamin ketersediaan material agar pekerjaan konstruksi berjalan lancar dan tanpa henti.