Tol Palembang-Pangkalan Balai Ditargetkan Fungsional Sebelum Lebaran 2026
Menteri PU menargetkan jalan tol Palembang-Pangkalan Balai beroperasi fungsional sebelum Lebaran 2026, dengan fokus penyelesaian Jembatan Musi V dan percepatan pembebasan lahan.

Jalan tol Palembang-Pangkalan Balai, Sumatera Selatan, ditargetkan beroperasi secara fungsional sebelum Lebaran 2026. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan hal ini di Palembang pada Jumat, 2 Mei 2024. Target tersebut berfokus pada penyelesaian Jembatan Musi V yang merupakan bagian penting dari proyek Tol Kayuagung-Palembang-Betung, serta percepatan pembebasan lahan yang masih menjadi kendala.
Menurut Menteri Dody, penyelesaian Jembatan Musi V sebelum Lebaran 2026 sangat penting untuk memastikan akses jalan tol dapat digunakan masyarakat selama arus mudik. Saat ini, progres pembangunan jembatan sepanjang 1,68 kilometer tersebut telah mencapai sekitar 45 persen. Meskipun progresnya sesuai rencana, tingginya lalu lintas sungai menjadi tantangan tersendiri.
Untuk mengantisipasi kerusakan akibat potensi tabrakan kapal atau tongkang batu bara, pemerintah memasang fender atau pelindung pada tiang-tiang jembatan. Langkah ini bertujuan untuk melindungi struktur jembatan dari dampak benturan. Selain Jembatan Musi V, progres pembangunan Tol Palembang-Pangkalan Balai secara fisik telah mencapai 70 persen, sementara keseluruhan proyek Tol Palembang-Betung mencapai 60 persen.
Kendala Pembebasan Lahan dan Solusi
Salah satu kendala utama dalam pembangunan tol ini adalah pembebasan lahan. Proses ini masih terus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan Kementerian ATR/BPN. Menteri Dody menekankan pentingnya koordinasi lintas sektoral untuk mempercepat proses pembebasan lahan, terutama di seksi 3, ruas Pangkalan Balai-Betung. Meskipun demikian, ia optimistis kendala ini dapat diatasi.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN) Sumsel, Hardy Siahaan, menambahkan bahwa kendala pembebasan lahan masih terjadi di ruas Pangkalan Balai-Betung, khususnya lahan milik PTPN dan masyarakat. Saat ini, proses pembebasan lahan baru mencapai sekitar 30 persen. Pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong percepatan proses ini.
Menteri Dody memastikan bahwa pembangunan tol tersebut tidak terdampak efisiensi anggaran. Ia menyatakan bahwa keuangan proyek aman dan tidak terhambat. Sementara itu, Hardy Siahaan menjelaskan bahwa Simpang Betung merupakan titik terpadat di Jalan Lintas Timur Banyuasin-Muba menuju Jambi, terutama saat arus mudik. Oleh karena itu, penyelesaian Tol Palembang-Pangkalan Balai sangat dinantikan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur tersebut.
Antisipasi Dampak Lingkungan dan Keselamatan
Pemasangan fender pada Jembatan Musi V menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengantisipasi potensi kerusakan akibat aktivitas di sungai. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan umur pakai jembatan yang lebih panjang. Selain itu, percepatan pembebasan lahan diharapkan dapat meminimalisir dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul akibat proyek pembangunan.
Secara keseluruhan, proyek Tol Palembang-Pangkalan Balai menunjukkan progres yang positif. Meskipun masih ada kendala, terutama dalam pembebasan lahan, pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai target, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya dalam hal konektivitas dan aksesibilitas.
Dengan selesainya tol ini, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama dan memperlancar arus mudik Lebaran mendatang. Koordinasi antar kementerian dan pemerintah daerah menjadi kunci keberhasilan proyek ini.