Tol Serang-Panimbang Seksi 1 Siap Lancar Mudik Lebaran 2025
Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 sepanjang 26,5 km siap beroperasi untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025 dengan berbagai fasilitas pendukung yang telah disiapkan.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memastikan kesiapan operasional Jalan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung) sepanjang 26,5 kilometer guna mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Jalan tol ini, yang telah beroperasi sejak Desember 2021, akan memangkas waktu tempuh dari Jabodetabek menuju Banten bagian tengah dan selatan dari 3-4 jam menjadi hanya 1-2 jam. Direktur Utama WIKA, Agung BW, menyatakan komitmen perusahaan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan selama periode mudik.
Berbagai fasilitas pendukung telah disiapkan untuk meningkatkan kenyamanan pemudik. Fasilitas tersebut meliputi empat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) portabel, layanan operasional dan transaksi 24 jam, serta sepuluh unit kendaraan operasional untuk keperluan penyelamatan, ambulans, derek, patroli, dan pengawalan. Kesiapan ini menunjukkan komitmen WIKA terhadap keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol.
Selain fasilitas tersebut, setiap gerbang tol (GT Cikeusal, GT Tunjung Teja, dan GT Rangkasbitung) dilengkapi dengan dua mobile reader untuk mempercepat transaksi. Terdapat juga tiga posko di Exit Tol Rangkasbitung: posko keamanan (kerja sama dengan TNI), posko keselamatan (kerja sama dengan Polri), dan posko kesehatan (kerja sama dengan PMI). Ketiga posko ini akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik yang melewati ruas tol ini.
Tol Serang-Panimbang: Integrasi Tiga Seksi untuk Konektivitas yang Lebih Baik
Jalan Tol Serang-Panimbang terdiri dari tiga seksi yang saling terintegrasi. Seksi 1 (Serang-Rangkasbitung) telah beroperasi. Seksi 2 (Rangkasbitung-Cileles) sepanjang 24,1 km ditargetkan beroperasi Oktober 2025, sementara Seksi 3 (Cileles-Panimbang) sepanjang 33 km, terbagi menjadi dua sub-seksi, ditargetkan beroperasi pada September 2025 dan April 2026. Dengan selesainya seluruh seksi, diharapkan konektivitas wilayah Banten akan semakin meningkat.
Pembangunan tol ini diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Waktu tempuh yang lebih singkat akan meningkatkan efisiensi distribusi barang dan jasa. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Proyek ini juga diharapkan akan mengurangi biaya logistik. Berdasarkan studi kelayakan ekonomi Kementerian PUPR tahun 2016, Tol Serang-Panimbang diproyeksikan dapat menurunkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) hingga 30 persen dan memangkas waktu tempuh transportasi barang hingga 50 persen. Pengurangan biaya logistik ini akan berdampak positif bagi daya saing produk-produk dari wilayah Banten.
Dengan terintegrasinya ketiga seksi, diharapkan distribusi barang dari dan ke Jabodetabek menuju Banten bagian tengah dan selatan akan menjadi jauh lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya. Hal ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Fasilitas Pendukung untuk Kenyamanan Pemudik
WIKA berkomitmen untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas tol. Keberadaan SPKLU, SPBU portabel, layanan 24 jam, dan tim penyelamatan menunjukkan keseriusan WIKA dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan. Posko keamanan, keselamatan, dan kesehatan di Exit Tol Rangkasbitung juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.
Dengan tersedianya berbagai fasilitas pendukung tersebut, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. WIKA berharap kontribusi jalan tol ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung kelancaran arus mudik.
Selain itu, tersedianya mobile reader di gerbang tol akan mempercepat proses transaksi, sehingga mengurangi waktu tunggu para pemudik. Hal ini merupakan bagian dari upaya WIKA untuk memberikan pelayanan yang prima dan efisien kepada pengguna jalan tol.
Secara keseluruhan, kesiapan operasional Tol Serang-Panimbang Seksi 1 menunjukkan komitmen pemerintah dan pihak swasta dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran.
Jalan Tol Serang-Panimbang diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian dan mobilitas masyarakat di wilayah Banten. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan biaya logistik yang lebih efisien, diharapkan perekonomian daerah akan semakin berkembang.