Jamaah Haji Kaltim Siap Berangkat 6 Mei: Kemenag Pastikan Persiapan Matang
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memastikan kesiapan pemberangkatan jamaah haji tahun 2025 pada 6 Mei mendatang, dengan berbagai persiapan matang mulai dari administrasi hingga layanan kesehatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) telah menyatakan kesiapannya untuk memberangkatkan jamaah haji ke Tanah Suci pada tahun 2025. Kloter pertama akan memasuki Asrama Haji Balikpapan pada 5 Mei dan diberangkatkan pada 6 Mei 2025. Persiapan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari administrasi hingga layanan khusus bagi para lansia. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kaltim, Mohlis, di Samarinda pada Senin.
Mohlis menjelaskan bahwa seluruh Calon Jamaah Haji (CJH) dari Kaltim telah melalui proses verifikasi dokumen yang ketat. Kementerian Agama memastikan setiap CJH telah memenuhi semua persyaratan administratif untuk mencegah kendala selama keberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Selain itu, Kemenag Kaltim juga memberikan pembinaan rohani yang menyeluruh, termasuk pelatihan teknis dan pemahaman keagamaan untuk memperkuat keimanan dan mental para jamaah.
Tahun ini terdapat perubahan jumlah petugas pendamping haji. Sebelumnya, setiap kloter didampingi lima petugas, namun kini hanya empat. Komposisi petugas terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah, dan dua tenaga kesehatan. Penambahan tenaga kesehatan dari satu menjadi dua merupakan hasil negosiasi antara Menteri Agama RI dengan otoritas Arab Saudi. Meskipun jumlah petugas berkurang, Kemenag Kaltim tetap optimistis pelayanan terhadap jamaah akan tetap optimal.
Persiapan Menuju Tanah Suci: Administrasi hingga Kesehatan Jamaah
Kementerian Agama Kalimantan Timur telah melakukan verifikasi dokumen secara ketat untuk memastikan seluruh Calon Jamaah Haji (CJH) telah melengkapi persyaratan administrasi. Langkah ini bertujuan untuk menghindari kendala selama proses keberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Selain itu, pemberian pembinaan rohani secara menyeluruh juga menjadi fokus utama, termasuk pelatihan teknis dan pemahaman keagamaan untuk memperkuat mental dan keimanan para jamaah.
Terdapat perubahan signifikan dalam jumlah petugas pendamping haji tahun ini. Jumlah petugas per kloter berkurang dari lima menjadi empat orang, terdiri dari satu ketua kloter, satu pembimbing ibadah, dan dua tenaga kesehatan. Penambahan tenaga kesehatan ini merupakan hasil negosiasi antara Menteri Agama RI dan otoritas Arab Saudi. Meskipun terjadi pengurangan jumlah petugas, Kementerian Agama tetap optimistis pelayanan kepada jamaah haji tetap optimal.
Jumlah jamaah per kloter juga mengalami peningkatan, dari 334 menjadi sekitar 360 orang. Hal ini mengakibatkan pengurangan jumlah kloter dari 19 menjadi 16. Kebijakan pengurangan jumlah petugas ini mengikuti aturan dari Pemerintah Arab Saudi yang membatasi jumlah petugas haji maksimal satu persen dari total jamaah.
Kondisi Kesehatan Jamaah dan Optimisme Kemenag
Salah satu kabar positif adalah kondisi kesehatan para calon jamaah haji Kaltim. Berdasarkan data kesehatan, hanya sekitar 15 persen CJH yang masuk kategori risiko tinggi (risti) berat. Sebagian besar jamaah dalam kondisi yang lebih baik, dengan 16 persen risti sedang, 30 persen risti ringan, dan 38 persen non-risti (sehat). Jumlah jamaah yang benar-benar sehat mencapai 1.218 orang, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. “Jumlah jamaah yang benar-benar sehat mencapai 1.218 orang. Ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya,” ungkap Mohlis.
Dengan kondisi kesehatan jamaah yang mayoritas sehat dan persiapan yang matang, Kementerian Agama Kaltim optimistis seluruh jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan sehat. Pihak Kemenag berharap seluruh jamaah dapat menjalani ibadah dengan lancar dan dalam kondisi sehat, baik saat berangkat, selama di Tanah Suci, maupun saat proses pemulangan nanti. Semua persiapan telah dilakukan secara maksimal untuk memastikan kelancaran ibadah haji tahun 2025.
Proses verifikasi dokumen yang ketat dan pembinaan rohani yang menyeluruh menjadi kunci kesuksesan pemberangkatan jamaah haji tahun ini. Peningkatan jumlah jamaah per kloter dan pengurangan jumlah kloter juga menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan keberangkatan jamaah haji. Kemenag Kaltim berharap semua jamaah dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan penuh keberkahan.
Kesimpulan: Pemberangkatan jamaah haji Kaltim tahun 2025 menunjukan kesiapan yang matang dari berbagai aspek, mulai dari administrasi hingga kesehatan jamaah. Meskipun ada perubahan jumlah petugas, Kemenag Kaltim optimistis pelayanan tetap optimal dan ibadah haji dapat berjalan lancar.