Jasa Tirta I Perkuat Komunikasi Publik Demi Wujudkan Astacita
Perum Jasa Tirta I berkomitmen memperkuat komunikasi publik untuk mendukung delapan misi pembangunan nasional, Astacita, melalui transparansi dan strategi komunikasi yang efektif.

Perum Jasa Tirta (PJT) I, perusahaan pengelola sumber daya air, berkomitmen untuk memperkuat strategi komunikasi publiknya. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai upaya untuk mendukung Astacita, delapan misi pembangunan nasional. Langkah ini diambil di Surabaya pada tanggal 2 Maret 2024, dengan tujuan mendekatkan perusahaan kepada masyarakat dan memberikan informasi yang akurat dan relevan.
Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat, menjelaskan bahwa komunikasi yang terbuka, transparan, dan terintegrasi sangat penting. Hal ini akan membangun kepercayaan publik dan memastikan informasi yang disampaikan selaras dengan visi Astacita dan fokus utama Kementerian BUMN. Workshop Komunikasi 2025 yang dihadiri oleh Juru Bicara Kementerian BUMN, Putri Violla, menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya ini.
Fahmi Hidayat menyampaikan apresiasi kepada Putri Violla atas kontribusinya dalam workshop tersebut. Ia menekankan bahwa pemaparan Putri Violla sangat berharga dalam membantu PJT I menyelaraskan komunikasi perusahaan dengan visi publikasi Kementerian BUMN. Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi PJT I dan memperkuat hubungan dengan masyarakat.
Mendorong Transparansi dan Komunikasi Strategis
Dalam workshop tersebut, Putri Violla memaparkan strategi komunikasi efektif bagi BUMN. Ia menekankan pentingnya transparansi dalam menyampaikan informasi kinerja perusahaan, terutama yang berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan. BUMN, menurut Putri Violla, harus mampu memberikan informasi kinerja yang selaras dengan upaya pembangunan berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan akuntabilitas perusahaan.
Putri Violla juga memberikan masukan berharga terkait strategi pengembangan branding PJT I sebagai pengelola sumber daya air. Ia juga memberikan arahan mengenai strategi komunikasi bisnis di luar sektor sumber daya air (SDA). Selain itu, ia berbagi kiat menghadapi pemberitaan media yang tidak berdasar atau kurang akurat.
Pemanfaatan media massa dan media sosial, menurut Putri Violla, sangat penting untuk melakukan klarifikasi atas berita-berita yang tidak sesuai fakta. Strategi komunikasi yang tepat akan membantu PJT I menghadapi tantangan dan menjaga reputasi perusahaan.
Menjawab Aspirasi Karyawan Gen Z
Sekretaris Perusahaan PJT I, Wahyu Dutonoto, menjelaskan bahwa workshop ini merupakan tindak lanjut dari diskusi internal dengan karyawan Gen Z. Hasil diskusi tersebut kemudian diformulasikan dan disinergikan dengan agenda strategis perusahaan. Workshop ini bertujuan untuk memformulasikan program komunikasi korporat yang lebih holistik dan efektif.
Dengan memperkuat komunikasi publik, PJT I berharap dapat lebih dekat dengan masyarakat dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Komitmen ini sejalan dengan visi Astacita dan upaya Kementerian BUMN dalam mendorong transparansi dan akuntabilitas di lingkungan BUMN.
PJT I menyadari pentingnya peran komunikasi yang efektif dalam membangun kepercayaan dan hubungan yang baik dengan stakeholders. Oleh karena itu, perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan memperkuat hubungan dengan masyarakat melalui berbagai program dan inisiatif komunikasi.
Melalui workshop ini, PJT I berharap dapat meningkatkan kemampuan tim komunikasi dalam menyampaikan informasi secara efektif dan transparan kepada publik. Tujuan utamanya adalah untuk membangun citra positif perusahaan dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Dengan menggabungkan strategi komunikasi yang tepat dan transparansi dalam penyampaian informasi, PJT I optimis dapat berkontribusi secara signifikan dalam mewujudkan Astacita dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.