Jasad Pemuda yang Lompat dari Jembatan Barelang Ditemukan
Tim SAR Tanjungpinang berhasil menemukan jasad Alamsyah, pemuda 20 tahun yang melompat dari Jembatan 4 Barelang, setelah pencarian selama dua hari.

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Tanjungpinang, Kepulauan Riau berhasil menemukan jasad seorang pemuda yang dilaporkan melompat dari Jembatan 4 Barelang, Kota Batam. Operasi pencarian yang berlangsung selama dua hari akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban dalam kondisi meninggal dunia. Kejadian ini menambah catatan kasus serupa yang terjadi di Jembatan Barelang, menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan mengenai faktor-faktor penyebabnya.
Korban, Alamsyah (20), warga Kota Batam, dilaporkan melompat dari jembatan pada Minggu (23/2) dini hari. Laporan dari Polsek Galang terkait kondisi membahayakan manusia ini langsung ditindaklanjuti oleh tim SAR gabungan yang segera melakukan pencarian. Namun, pencarian pada hari pertama belum membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan pada hari kedua, Senin (24/2), dan akhirnya membuahkan hasil. "Jasad korban ditemukan pada Senin (24/2) malam pukul 21.35 WIB," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Tanjungpinang, Eryk Subariyanto. Jasad Alamsyah ditemukan tersangkut di keramba nelayan, sekitar 1,3 NM dari lokasi kejadian, dan telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses pemulasaran sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Pencarian dan Evakuasi Korban
Proses pencarian jasad Alamsyah melibatkan tim SAR gabungan yang bekerja keras selama dua hari. Mereka menyisir area sekitar Jembatan 4 Barelang dengan teliti. Penemuan jasad korban di keramba nelayan menunjukkan betapa luasnya area pencarian yang harus dijangkau tim SAR. Keberhasilan evakuasi jasad korban ini patut diapresiasi mengingat kondisi geografis dan tantangan yang dihadapi di perairan sekitar Jembatan Barelang.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Tanjungpinang, Eryk Subariyanto, menjelaskan kronologi penemuan jasad korban. Ia menyampaikan rasa simpati kepada keluarga korban dan berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Proses evakuasi dilakukan dengan profesional dan memperhatikan aspek keselamatan serta penghormatan terhadap jenazah.
Pihak berwenang juga memberikan apresiasi kepada nelayan yang turut membantu proses pencarian dan evakuasi. Kerja sama yang baik antara tim SAR dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan jasad korban dalam waktu relatif singkat.
Kasus Bunuh Diri di Jembatan Barelang
Kasus bunuh diri dengan cara melompat dari Jembatan Barelang bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, pada 13 Juli 2024, ditemukan sebuah mobil Honda Brio terparkir di atas jembatan, dan diketahui pemiliknya, Jefri, seorang karyawan hotel bintang 5 di kawasan Harbour Bay, telah melakukan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan 1 Barelang.
Bahkan, pada 30 Juni 2024, terjadi dua kasus serupa di Jembatan 1 Barelang dalam satu hari. Satu orang meninggal dunia, sementara satu orang lainnya berhasil diselamatkan. Kejadian-kejadian ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap isu kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri di wilayah tersebut.
Serangkaian kejadian bunuh diri di Jembatan Barelang ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan instansi terkait. Perlunya upaya pencegahan dan edukasi mengenai kesehatan mental serta akses yang mudah terhadap layanan konseling dan bantuan psikologis menjadi hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan.
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bunuh diri. Langkah-langkah preventif dan edukasi publik sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Kesimpulan: Penemuan jasad Alamsyah menjadi sorotan sekaligus pengingat akan pentingnya upaya pencegahan bunuh diri dan peningkatan layanan kesehatan mental di Batam. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kerja sama antara tim SAR, masyarakat, dan pemerintah dalam menangani kasus-kasus serupa.