Jembatan Ambruk di Garut, Warga Tetap Terakses Meski Jalan Memutar
Jembatan darurat di Garut ambruk akibat hujan deras, namun BPBD memastikan warga tetap dapat beraktivitas meskipun harus melalui jalur alternatif yang lebih jauh.

Garut, 17 Februari 2024 - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengakibatkan ambruknya sebuah jembatan darurat di Kecamatan Bungbulang. Kejadian ini sempat menimbulkan kekhawatiran akan isolasi warga, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut memastikan akses warga tetap terjaga, meskipun harus melalui jalur alternatif yang lebih panjang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefuloh, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. "Tidak ada korban masyarakat, hanya akses yang perlu memutar kurang lebih 2-3 kilometer," ujarnya di Garut, Senin.
Dampak Hujan Deras dan Jembatan Ambruk
Aah menjelaskan, jembatan darurat yang dibangun oleh Vertikal Rescue Indonesia (VRI) untuk mempermudah akses warga di Sungai Cirompang, hancur akibat diterjang derasnya arus sungai yang meluap karena hujan deras. Sebelum jembatan tersebut resmi difungsikan, jembatan itu sudah ambruk. Akibatnya, warga harus menggunakan jalur lama yang lebih jauh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
"Masih proses pembangunan terdampak banjir bandang, sehingga kondisinya hancur dan tidak dapat digunakan," tambah Aah. Ia juga menyebutkan bahwa ini bukan kali pertama jembatan darurat di lokasi tersebut ambruk. Jembatan darurat yang dibangun VRI telah beberapa kali rusak dan dibangun kembali, namun selalu mengalami kerusakan akibat derasnya arus sungai Cirompang saat musim hujan.
Upaya Pemulihan dan Keamanan Warga
Meskipun jembatan ambruk, BPBD Garut memastikan bahwa pemukiman warga tetap aman dari ancaman luapan sungai. "Sangat berbahaya (lokasi jembatan), tapi penduduk relatif aman," kata Aah. VRI berencana untuk kembali memperbaiki jembatan darurat tersebut, guna mengembalikan akses yang lebih mudah bagi warga.
Jembatan yang ambruk memiliki panjang sekitar 100 meter dan menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu, Desa Jagabaya, Kecamatan Bungbulang. Kerusakan jembatan ini terjadi sebelum jembatan tersebut resmi digunakan oleh masyarakat. BPBD Garut terus memantau situasi dan memastikan akses jalan alternatif tetap terjaga dan layak untuk dilalui warga.
Kesimpulan
Meskipun jembatan ambruk menimbulkan kendala akses, BPBD Garut berhasil memastikan warga tidak terisolasi. Adanya jalur alternatif, meskipun lebih jauh, menjamin kelancaran aktivitas warga. Perbaikan jembatan darurat terus diupayakan, namun tetap memperhatikan faktor keamanan mengingat lokasi yang rawan banjir bandang. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya antisipasi bencana alam, khususnya di daerah rawan banjir.