Jembatan Cinta Pulau Tidung Makin Cantik dengan Teknologi Ramah Lingkungan
Pemkab Kepulauan Seribu berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memasang penerangan jalan umum (PJU) hibrida tenaga surya dan angin di Jembatan Cinta Pulau Tidung, meningkatkan efisiensi energi dan daya tarik wisata.

Pulau Tidung, Kepulauan Seribu – Jembatan Cinta di Pulau Tidung, destinasi wisata populer di Kepulauan Seribu, kini semakin mempesona. Pemkab Kepulauan Seribu bermitra dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) untuk meningkatkan keindahan jembatan ikonik ini dengan memasang penerangan jalan umum (PJU) berbasis energi terbarukan.
Inovasi ini menggunakan teknologi PJU hibrida yang menggabungkan energi surya dan angin. Sistem ini tidak hanya hemat energi, tetapi juga ramah lingkungan. Pemasangan PJU ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat PNJ yang didanai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Kepala Seksi Pencahayaan UKT 2 Kabupaten Kepulauan Seribu, Wibi Abdi, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. Menurutnya, teknologi ini sangat positif dan bermanfaat bagi warga Pulau Tidung. "Inovasi teknologi ini sangat positif karena PJU hibrida tersebut mengaplikasikan teknologi internet of things (IoT) atau teknologi berbasis internet sebagai karya anak bangsa dari jurusan teknik elektro PNJ," ujarnya di Jakarta, Senin (27/1).
Lebih lanjut, Wibi menjelaskan bahwa penggunaan teknologi ini meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan energi di daerah kepulauan. Ia juga berharap kerja sama ini berlanjut, terutama dalam hal pemeliharaan alat yang telah terpasang.
Ketua Jurusan Teknik Elektro PNJ, Murie Dwiyaniti, menjelaskan detail teknologi PJU hibrida tersebut. Sistem ini mengombinasikan panel surya dan turbin angin, terintegrasi dengan IoT untuk pemantauan dan pengendalian jarak jauh melalui smartphone. "PJU hibrida ini dilengkapi dengan sensor yang mampu mendeteksi kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, intensitas cahaya matahari, polusi udara, kecepatan angin, arah angin dan curah hujan," jelas Murie.
Data lingkungan yang terintegrasi dalam sistem IoT memberikan kemudahan dalam pengawasan dan pengelolaan PJU. Keunggulan teknologi ini tidak hanya terletak pada efisiensi energi, tetapi juga pada kemampuannya memberikan data lingkungan secara real-time. Hal ini sangat membantu dalam pengelolaan infrastruktur dan lingkungan di Pulau Tidung.
Dengan adanya PJU hibrida ini, Jembatan Cinta Pulau Tidung tidak hanya lebih indah di malam hari, tetapi juga lebih ramah lingkungan dan efisien. Kolaborasi antara Pemkab Kepulauan Seribu dan PNJ ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung sektor pariwisata.
Semoga kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi daerah lain untuk menerapkan teknologi serupa dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Penerapan teknologi ramah lingkungan ini diharapkan akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi Pulau Tidung dan pariwisatanya.