Jembatan Muara Terusan Ambruk: Pemkab Kapuas Ungkap Penyebabnya
Ambruknya jembatan Muara Terusan di Kapuas, Kalimantan Tengah, disebabkan oleh turunnya perancah penahan baja jembatan yang sedang dalam tahap pembangunan.

Jembatan Muara Terusan di Kecamatan Bataguh, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, ambruk pada Sabtu, 22 Februari 2024 sekitar pukul 18.00 WIB. Kejadian ini telah menghambat lalu lintas sungai di kawasan tersebut. Pemerintah Kabupaten Kapuas langsung bergerak cepat menyelidiki penyebab ambruknya jembatan yang masih dalam tahap pembangunan ini.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Kabupaten Kapuas, Yan Hendri Ale, ambruknya jembatan disebabkan oleh turunnya perancah atau apar-apar penahan baja jembatan. Informasi dari Bidang Bina Marga menyebutkan dua apar-apar perancah mengalami ambles, mengakibatkan penurunan rangka baja jembatan.
Proses pembangunan jembatan saat kejadian telah mencapai 95 persen, namun baut belum dikencangkan karena masih dalam tahap penyetelan lengkung baja. "Baut abutment juga belum dikencangkan karena masih dalam proses penyetelan akhir untuk kelengkungan jembatan pelengkung," jelas Yan Hendri Ale.
Penyebab Ambruk dan Upaya Pemulihan
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPRPKPP Kabupaten Kapuas, Heni Meriaty, memberikan penjelasan lebih detail. Jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar sekitar 6 meter ini memiliki tiang penyangga dengan kedalaman sekitar 28 meter. Namun, abrasi tanah menjadi salah satu faktor penyebab amblesnya perancah.
Pihak Dinas PUPRPKPP bersama rekanan segera bertindak untuk mengangkat kembali baja jembatan. Tujuannya adalah untuk memulihkan alur pelayaran dan memastikan lalu lintas sungai kembali normal. "Kami segera menangani permasalahan ini agar lalu lintas sungai bisa kembali normal," tegas Yan Hendri Ale.
Pembangunan jembatan yang menggunakan konstruksi beton dan rangka baja ini dimulai sejak tahun 2024 dan mendapatkan perpanjangan waktu untuk proses pemasangan rangka baja. Kejadian ini tentu menimbulkan gangguan pada alur lalu lintas sungai di Muara Terusan.
Setelah mendapat laporan, tim langsung melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan kondisi jembatan. Proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan penyebab pasti ambruknya jembatan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah-langkah antisipasi dan evaluasi terhadap prosedur konstruksi akan menjadi fokus utama ke depannya.
Detail Konstruksi Jembatan Muara Terusan
Berikut beberapa poin penting mengenai konstruksi Jembatan Muara Terusan:
- Panjang jembatan: 50 meter
- Lebar jembatan: kurang lebih 6 meter
- Kedalaman tiang penyangga: sekitar 28 meter
- Material konstruksi: beton dan rangka baja
- Proses pembangunan: telah mencapai 95% saat kejadian ambruk
Kejadian ambruknya jembatan Muara Terusan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Langkah cepat dan tepat dalam penanganan pasca-kejadian serta investigasi menyeluruh akan menjadi kunci untuk memastikan keselamatan dan kelancaran infrastruktur di masa mendatang. Transparansi informasi kepada publik juga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.