Jembatan Pasawane Putus Diterjang Banjir, Polisi Bangun Jembatan Darurat
Kepolisian Polres Halmahera Utara bersama warga membangun jembatan darurat di Pasawane, Maluku Utara, setelah jembatan utama putus akibat banjir bandang, akses Desa Saluta dan Togasa kembali terbuka.

Banjir bandang yang menerjang Desa Pasawane, Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara, telah memutus akses jalan utama yang menghubungkan Desa Saluta dan Togasa. Kejadian ini terjadi pada tanggal 25 April 2024, mengakibatkan terisolasinya kedua desa tersebut. Akibatnya, warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan aktivitas ekonomi terhambat. Polisi dan warga pun bahu-membahu membangun jembatan darurat untuk mengatasi permasalahan ini.
Kapolres Halmahera Utara, Iptu Irwan M. Aksan, melalui Kepala Bagian Operasi (KBO) Satuan Lalu Lintas, menjelaskan bahwa derasnya arus banjir membuat jembatan utama tidak dapat dilalui kendaraan. Kondisi hujan yang belum reda semakin memperparah situasi dan meningkatkan risiko di wilayah terdampak. Oleh karena itu, langkah cepat dan tepat diperlukan untuk membuka akses antar desa.
Langkah cepat dan sigap diambil dengan melibatkan personel Polres Halmahera Utara yang langsung turun ke lapangan membantu warga membangun jembatan darurat. Material yang digunakan adalah batang kelapa, solusi sederhana namun efektif untuk sementara waktu. Meskipun sederhana, jembatan darurat ini memungkinkan warga untuk kembali menyeberang, meski dengan pembatasan dan pengawasan ketat dari petugas kepolisian.
Jembatan Darurat dari Batang Kelapa
Proses pembangunan jembatan darurat melibatkan kerja sama yang solid antara aparat kepolisian dan warga setempat. Mereka bekerja keras dan bahu-membahu untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. "Petugas juga telah memasang water barrier serta mengingatkan warga agar tetap berhati-hati saat melintasi jembatan darurat," ujar Iptu Irwan M. Aksan. Hal ini menunjukkan kepedulian dan kesigapan pihak kepolisian dalam menghadapi bencana alam.
Selain membangun jembatan darurat, pihak kepolisian juga terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan lanjutan. Arus lalu lintas di sekitar lokasi diawasi ketat untuk memastikan keselamatan warga. Warga juga diminta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Langkah antisipasi dan pencegahan kecelakaan juga dilakukan dengan pemasangan water barrier dan himbauan kepada warga untuk berhati-hati saat melintasi jembatan darurat. Hal ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian untuk menjaga keselamatan warga.
Desakan Percepatan Penanganan Jembatan Permanen
Anggota DPRD Maluku Utara, Aksandri, mendesak Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) dan Balai Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera mengambil langkah cepat dan strategis dalam menangani infrastruktur jembatan yang rusak. Meskipun dana alokasi khusus Dinas PU Provinsi Malut nihil, Aksandri menekankan pentingnya penggunaan dana tanggap darurat untuk mengatasi masalah ini.
Aksandri juga telah berkoordinasi dengan pihak Balai Kementerian PU untuk membagi tanggung jawab dalam penanganan bencana tersebut. "Dengan kepala balai juga sudah dikomunikasikan. Mudah-mudahan di tahun ini dapat direalisasikan dan tugas serta dananya bisa patungan dengan Pemprov Malut," jelasnya. Hal ini menunjukkan adanya upaya koordinasi antar instansi untuk mencari solusi terbaik.
Gubernur Maluku Utara telah memberikan respon positif terhadap kejadian bencana di Halmahera Utara. Penanganan diharapkan dilakukan secepat mungkin. Balai Kementerian PU dan Dinas PU Provinsi direncanakan akan turun langsung memantau lokasi jembatan putus dan longsor di Desa Roko untuk mempercepat proses perbaikan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan pentingnya kerjasama antar instansi pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Semoga jembatan permanen dapat segera dibangun untuk memastikan akses jalan yang aman dan lancar bagi warga Desa Saluta dan Togasa.