Jenazah ABK Korsel Kecelakaan Kapal Dipulangkan ke Indonesia
Dua jenazah ABK Indonesia korban kecelakaan kapal nelayan di perairan Jeju, Korea Selatan, telah dipulangkan ke tanah air, sementara pencarian satu ABK lainnya masih berlangsung.
![Jenazah ABK Korsel Kecelakaan Kapal Dipulangkan ke Indonesia](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/230043.208-jenazah-abk-korsel-kecelakaan-kapal-dipulangkan-ke-indonesia-1.jpg)
Tragedi Kecelakaan Kapal di Perairan Jeju, Korea Selatan menorehkan duka mendalam bagi keluarga ABK Indonesia. Dua jenazah ABK, Agus Muslim (34) asal Cirebon dan Moehammad Farukeffero (44) asal Bangkalan, telah dipulangkan ke Indonesia pada Minggu, 9 September 2023. Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) memastikan proses pemulangan melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan, dan tiba di Bandara Soetta, Tangerang sekitar pukul 17.45 WIB.
Pemulangan Jenazah dan Penanganan Keluarga
Direktur Jenderal Pemberdayaan KP2MI, Moh Fachri, menyatakan bahwa jenazah Agus Muslim telah diserahkan kepada keluarganya di Cirebon pada pukul 18.00 WIB. Sementara itu, jenazah Moehammad Farukeffero langsung diserahkan kepada pihak BP3MI Jawa Timur untuk selanjutnya diantar ke keluarga almarhum. KP2MI memastikan koordinasi yang erat dengan BP3MI Banten dan Jawa Timur untuk memastikan proses pemulangan jenazah berjalan lancar hingga sampai ke rumah keluarga masing-masing.
Kronologi Kecelakaan dan Pencarian ABK
Kecelakaan melibatkan dua kapal nelayan, masing-masing berbobot 32 ton dan 29 ton, yang kandas di perairan sekitar Pulau Jeju pada 9 September 2023 pukul 09.24 waktu setempat. Sepuluh ABK dilaporkan hilang, tujuh diantaranya berhasil diselamatkan, dua meninggal dunia (termasuk dua ABK Indonesia), dan satu ABK masih dalam pencarian. KBRI Seoul mengkonfirmasi bahwa kedua jenazah ABK Indonesia merupakan bagian dari korban yang ditemukan tim evakuasi.
Upaya Pencarian ABK yang Hilang
Pemerintah Indonesia melalui KBRI terus berkoordinasi dengan pemerintah Korea Selatan untuk pencarian satu ABK Indonesia yang masih hilang. Operasi pencarian dan penyelamatan melibatkan berbagai pihak, termasuk sembilan kapal patroli Angkatan Laut Korea Selatan, satu kapal perang, dan enam kapal sipil, dengan total sekitar 100 personel yang dikerahkan. Kendala cuaca buruk dan gelombang tinggi menjadi tantangan dalam upaya pencarian.
Kondisi Korban Selamat
Selain dua ABK Indonesia yang meninggal, terdapat beberapa korban selamat yang mengalami kondisi beragam. Kapten kapal 32 ton ditemukan dalam kondisi henti jantung dan meninggal dunia di rumah sakit. Satu awak kapal Indonesia juga ditemukan dalam kondisi henti jantung dan meninggal dunia. Beberapa awak kapal lainnya mengalami hipotermia ringan, sementara satu orang pingsan namun kondisinya membaik.
Kesimpulan
Tragedi kecelakaan kapal nelayan di perairan Jeju menyoroti risiko pekerjaan ABK di laut. Pemulangan jenazah dua ABK Indonesia menjadi langkah penting dalam memberikan penghormatan terakhir dan dukungan kepada keluarga yang berduka. Upaya pencarian ABK yang masih hilang terus dilakukan, dan pemerintah Indonesia tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan WNI di luar negeri.