Tim SAR Cari Warga Hilang di Sungai Mahakam Pasca Kecelakaan Kapal
Kecelakaan kapal di Sungai Mahakam mengakibatkan dua warga hilang dan Tim SAR Kalimantan Timur masih melakukan pencarian intensif.

Kecelakaan laut kembali terjadi di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, mengakibatkan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) besar-besaran. Dua warga dilaporkan hilang setelah insiden yang melibatkan kapal TB Gunung Sari K8 dan tongkang Robi 80, serta kecelakaan perahu ketinting di wilayah Alur Senyiur. Insiden pertama terjadi pada Kamis (10/4) sekitar pukul 12.30 Wita di sekitar Pulau Yupa, Desa Embalut, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tabrakan antara TB Gunung Sari K8 dan tongkang Robi 80 menyebabkan tiga anak buah kapal (ABK) terlempar ke sungai. Dua ABK berhasil menyelamatkan diri, namun Ishaq Susilo (50) dinyatakan hilang dan hingga kini belum ditemukan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kelas A Balikpapan, Endrow Sasmita, menyatakan bahwa tim SAR menerima laporan pada pukul 05.50 Wita dari Mita, anak korban. Tim SAR langsung menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 146 kilometer dari Kantor SAR Balikpapan, dan tiba di lokasi pada pukul 06.10 Wita. Pencarian intensif langsung dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk keluarga korban yang turut serta dalam proses pencarian. "Hingga saat ini operasi pencarian masih berlangsung, seluruh unsur gabungan terus bekerja sama untuk menemukan korban yang hilang," ujar Endrow.
Tidak hanya satu, kecelakaan lain juga terjadi di Sungai Mahakam. Pada Jumat (11/4) sekitar pukul 11.35 Wita, sebuah perahu ketinting yang ditumpangi lima ABK dari TB Megawati 17 terbalik diduga akibat pusaran arus sungai saat menyeberang dari tongkang menuju kapal induk. Empat ABK berhasil selamat, namun satu orang, Gustaf Borean (54), masih dinyatakan hilang. Laporan kejadian diterima Kantor SAR Balikpapan pada pukul 06.45 Wita, dan personel Pos SAR Samarinda langsung dikerahkan ke lokasi kejadian pukul 07.00 Wita. Kedua operasi pencarian masih terus berlangsung, melibatkan berbagai unsur gabungan untuk menemukan kedua korban yang hilang.
Pencarian Intensif di Sungai Mahakam
Tim SAR gabungan mengerahkan seluruh sumber daya untuk menemukan Ishaq Susilo dan Gustaf Borean. Kesulitan medan dan luasnya wilayah pencarian menjadi tantangan tersendiri. Kondisi arus Sungai Mahakam yang cukup deras juga menambah kompleksitas operasi SAR. Keluarga korban turut serta memberikan informasi dan dukungan kepada tim SAR di lapangan. Koordinasi antar instansi terkait berjalan intensif untuk memastikan efektivitas pencarian.
Proses pencarian melibatkan berbagai peralatan dan teknologi untuk mempercepat proses pencarian. Tim SAR juga dibantu oleh nelayan lokal yang berpengalaman dengan kondisi Sungai Mahakam. Informasi dari masyarakat sekitar juga sangat membantu dalam mempersempit area pencarian. Upaya maksimal terus dilakukan agar kedua korban dapat segera ditemukan.
Meskipun telah dilakukan pencarian intensif, hingga saat ini kedua korban belum ditemukan. Tim SAR tetap berkomitmen untuk melanjutkan pencarian hingga korban ditemukan. Doa dan dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi keluarga korban dan tim SAR yang berjuang dalam operasi pencarian ini.
Kronologi Kedua Kecelakaan
Kecelakaan pertama melibatkan TB Gunung Sari K8 dan tongkang Robi 80, yang mengakibatkan tiga ABK terjatuh ke sungai. Dua ABK berhasil menyelamatkan diri, sementara Ishaq Susilo hilang. Kecelakaan kedua terjadi saat perahu ketinting yang ditumpangi lima ABK dari TB Megawati 17 terbalik karena diduga terkena pusaran arus. Empat ABK selamat, sementara Gustaf Borean hilang.
Kedua insiden terjadi di Sungai Mahakam, namun di lokasi yang berbeda. Kecelakaan pertama terjadi di sekitar Pulau Yupa, Desa Embalut, sedangkan kecelakaan kedua terjadi di wilayah Alur Senyiur, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kedua lokasi memiliki karakteristik arus sungai yang berbeda, sehingga menambah kompleksitas pencarian.
Pihak berwenang telah melakukan investigasi awal untuk mengetahui penyebab kedua kecelakaan tersebut. Hasil investigasi akan diumumkan setelah proses penyelidikan selesai. Keselamatan pelayaran di Sungai Mahakam menjadi perhatian utama, dan langkah-langkah pencegahan akan dilakukan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Operasi pencarian masih terus berlanjut, dan diharapkan kedua korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Dukungan dan doa dari masyarakat sangat dibutuhkan dalam operasi pencarian ini.