Jenazah Pendaki Puncak Cartensz Diterbangkan ke Jakarta
Dua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, meninggal dunia akibat hipotermia saat mendaki Puncak Cartensz dan jenazahnya telah diterbangkan ke Jakarta.

Timika, Papua Tengah, 3 Maret 2024 - Sebuah kabar duka datang dari Puncak Cartensz Pyramid. Dua pendaki, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti Poegiono, ditemukan meninggal dunia akibat hipotermia. Jenazah keduanya telah diterbangkan ke Jakarta pada Senin, 3 Maret 2024, pukul 10.45 WIT, menggunakan maskapai Lion Air. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman.
Kedua pendaki dilaporkan mengalami gejala acute mountain sickness (AMS) selama pendakian. Proses evakuasi jenazah menghadapi tantangan cuaca buruk, namun berhasil dilakukan dengan lancar. Jenazah Elsa Laksono dievakuasi pada Minggu, 2 Maret 2024, dan langsung dibawa ke RSUD Mimika. Sementara jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dievakuasi pada Senin, 3 Maret 2024, pukul 06.53 WIT.
Kapolres Mimika menjelaskan, "Kedua jenazah berhasil dievakuasi ke RSUD Mimika menggunakan helikopter." Proses evakuasi, meskipun menghadapi kendala cuaca, berjalan lancar berkat kerja sama tim evakuasi yang sigap dan profesional. Kejadian ini menyoroti pentingnya persiapan dan kewaspadaan dalam menghadapi tantangan pendakian di ketinggian ekstrem.
Evakuasi Jenazah dan Kronologi Kejadian
Evakuasi jenazah Elsa Laksono dilakukan pada Minggu pagi, setelah ia meninggal dunia saat perjalanan turun dari Puncak Cartensz Pyramid. Proses evakuasi berlangsung dari pukul 06.10 WIT hingga 09.26 WIT. Sementara itu, Lilie Wijayanti Poegiono ditemukan meninggal dunia pada Sabtu, 1 Maret 2024, sekitar pukul 02.07 WIT di Teras Dua, saat proses turun dari puncak. Ia juga mengalami gejala AMS.
Rekan-rekan pendaki dan guide pendamping berperan penting dalam proses evakuasi jenazah Lilie Wijayanti Poegiono. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan persiapan yang matang sebelum melakukan pendakian di daerah pegunungan yang ekstrem. Tim evakuasi telah bekerja keras dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung untuk memastikan jenazah kedua pendaki dapat dievakuasi dengan aman.
Proses evakuasi, baik dari lokasi kejadian di puncak gunung hingga ke RSUD Mimika, melibatkan koordinasi berbagai pihak. Keberhasilan evakuasi ini menunjukkan sinergi yang baik antara tim SAR, pihak berwenang, dan pihak terkait lainnya. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi para pendaki lainnya untuk senantiasa memprioritaskan keselamatan dan mempersiapkan diri secara matang sebelum memulai pendakian.
Langkah Pencegahan dan Keselamatan Pendakian
Kejadian ini menyoroti pentingnya persiapan yang matang sebelum melakukan pendakian di daerah pegunungan tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Aklimatisasi: Memberikan waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan ketinggian sebelum memulai pendakian.
- Persiapan Fisik dan Mental: Memastikan kondisi fisik dan mental yang prima sebelum melakukan pendakian.
- Perlengkapan Pendakian: Mempersiapkan perlengkapan pendakian yang lengkap dan sesuai dengan kondisi medan.
- Pengetahuan tentang AMS: Memahami gejala dan cara penanganan acute mountain sickness (AMS).
- Pendampingan yang Profesional: Menggunakan jasa guide yang berpengalaman dan memahami medan pendakian.
Dengan persiapan yang matang dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir. Semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi duka ini. Semoga kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi para pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan.