Fiersa Besari Selamat! Basarnas Pastikan Seluruh Pendaki Cartensz Dievakuasi
Basarnas memastikan seluruh pendaki Cartensz, termasuk Fiersa Besari dan tiga WNA, telah dievakuasi; dua pendaki meninggal dunia akibat AMS.

JAKARTA, 2 Maret 2024 - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah berhasil mengevakuasi seluruh pendaki Puncak Cartensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah. Kabar baik datang untuk musisi Fiersa Besari dan tiga warga negara asing (WNA) yang sebelumnya dilaporkan membutuhkan pertolongan. Evakuasi yang melibatkan tim gabungan berhasil menyelamatkan 13 pendaki, meskipun dua orang lainnya, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti, meninggal dunia.
Insiden ini bermula pada Minggu dini hari pukul 00.46 WIT, ketika tim pendaki yang berjumlah 15 orang melaporkan kondisi berbahaya. Menurut Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, beberapa anggota tim mengalami gejala AMS (acute mountain sickness) saat perjalanan turun gunung setelah mencapai puncak. Kondisi ini diperparah oleh lokasi kejadian yang berada di bawah puncak, sebelum melintasi lintasan jembatan tali (tyrolean).
Proses evakuasi yang penuh tantangan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas, TNI AD Timika, TNI AL Timika, Brimob Timika, Polsek Tembagapura, dan petugas PT Freeport Indonesia. Kondisi cuaca yang buruk sempat menghentikan sementara evakuasi pada Minggu sore, namun dilanjutkan kembali pada Senin untuk menyelesaikan proses evakuasi seluruh pendaki.
Fiersa Besari dan WNA Selamat
I Wayan Suyatna memastikan bahwa Fiersa Besari, bersama dengan dua pendaki WNA asal Turki dan satu WNA asal Rusia, berhasil diselamatkan. Selain mereka, Indira Alaika, Furki, Poegiono, Saroni, Ludy Hadiyanto, dan kelima pemandu pendakian (Nurhuda, Alvin Perdana, Arlen Kolinug, Jeni Dainga, dan Ruslan) juga dinyatakan selamat. "Fiersa, korban yang selamat sudah berada di Basecamp Lembah Kuning," ujar Wayan.
Proses evakuasi terhadap korban selamat dilakukan secara bertahap. Beberapa pendaki telah dievakuasi pada Minggu pagi menggunakan helikopter dan langsung dibawa ke RSUD Timika untuk mendapatkan perawatan medis. Evakuasi korban meninggal dunia, Elsa Laksono, juga telah berhasil dilakukan pada Minggu pagi.
Sementara itu, evakuasi terhadap Lilie Wijayanti dan pendaki lainnya yang selamat dilanjutkan pada Senin, 2 Maret 2024, setelah kondisi cuaca membaik.
Korban Meninggal Dunia Akibat AMS
Dua pendaki yang meninggal dunia, Elsa Laksono dan Lilie Wijayanti, diduga menjadi korban acute mountain sickness (AMS). AMS merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh ketinggian, yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan sesak napas. Kondisi ini dapat membahayakan jiwa jika tidak ditangani dengan segera.
Kejadian ini menyoroti pentingnya persiapan dan antisipasi yang matang sebelum melakukan pendakian di daerah pegunungan tinggi. Penting bagi para pendaki untuk memahami risiko AMS dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, termasuk aklimatisasi yang cukup dan membawa peralatan medis yang memadai.
Proses evakuasi yang melibatkan berbagai pihak menunjukkan sinergi dan kerja sama yang baik dalam menangani situasi darurat di daerah terpencil. Keberhasilan evakuasi ini patut diapresiasi, meskipun diiringi duka cita atas meninggalnya dua pendaki.
Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para pendaki lainnya untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum melakukan pendakian.
Evakuasi yang dilakukan melibatkan tim gabungan dari berbagai instansi, menunjukkan kesigapan dan koordinasi yang baik dalam menghadapi situasi darurat di medan yang menantang. Keberhasilan penyelamatan ini patut diapresiasi.