Jokowi: Menuju Indonesia Emas 2045, Prioritaskan Gizi Anak!
Presiden Prabowo Subianto, melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), fokus pada pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi Indonesia Emas 2045, mengatasi masalah gizi buruk yang meluas.

Presiden Prabowo Subianto tengah meletakkan dasar-dasar pembangunan Indonesia Emas 2045, dengan fokus utama pada peningkatan gizi masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy, di Jakarta pada Sabtu lalu. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu program andalan dalam upaya mencapai visi Indonesia Emas tersebut. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Menurut Rachmat Pambudy, pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya membangun SDM yang berkualitas sejak dini, dengan analogi menanam pohon untuk membangun institusi yang bertahan hingga puluhan tahun, bahkan ratusan tahun. Pemberian gizi yang baik kepada anak-anak dianggap sebagai langkah fundamental dalam membangun SDM tersebut.
"Presiden sedang mengajak kita membuat sejarah bahwa kita telah meletakkan dasar-dasar bagi Indonesia Emas 2045," ujar Menteri PPN. "Setiap presiden punya sejarahnya sendiri, punya catatan sejarah sendiri, dan kita yang sedang bersama-sama kepemimpinan presiden untuk beberapa tahun (ke depan) sedang membuat sejarah baru dan sejarah inilah akan terjadi (pemberian makan bergizi)." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya program MBG sebagai bagian dari upaya membangun sejarah baru bagi Indonesia.
Membangun SDM Lewat Gizi Sejak Dini
Rachmat Pambudy menjelaskan bahwa pemberian gizi yang cukup merupakan langkah awal yang krusial sebelum mendidik dan mengarahkan anak-anak. Ia mengutip pepatah, "tell me what you eat and I will tell you who you are", yang menggambarkan bagaimana makanan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Pemberian makanan bergizi, menurutnya, harus diprioritaskan sebelum aspek pendidikan dan pembinaan lainnya.
Kepala Bappenas juga memaparkan beberapa penelitian yang menunjukkan dampak signifikan makanan terhadap kesehatan, kecerdasan, dan bahkan perilaku manusia. Salah satu penelitian menyebutkan pengaruh makanan terhadap penampilan fisik, sementara penelitian lain dari Guru Besar Universitas Indonesia menunjukkan hubungan antara makanan dan perilaku. "Jadi, jangan-jangan manusia baik atau buruk ada hubungan dengan manusia dengan makanan yang kita makan," ungkap Rachmat Pambudy.
Program MBG hadir sebagai respons terhadap data statistik yang mengkhawatirkan. Angka 180 juta orang Indonesia yang kekurangan gizi, 50 ribu bayi lahir cacat setiap tahun, 1 juta orang terpapar tuberkulosis (TBC), dan 100 ribu kematian akibat TBC setiap tahun menjadi latar belakang pentingnya program ini. Rachmat Pambudy menegaskan bahwa pemberian makan bergizi merupakan pekerjaan mulia yang tak bisa diabaikan.
Program Makan Bergizi Gratis: Solusi Mengatasi Malnutrisi
Pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berupaya mengatasi masalah kekurangan gizi yang meluas di Indonesia. Program ini dianggap sebagai langkah strategis dalam membangun fondasi Indonesia Emas 2045 dengan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Dengan memberikan akses terhadap makanan bergizi, diharapkan angka malnutrisi dapat ditekan dan tercipta generasi muda yang sehat dan produktif.
Rachmat Pambudy menjelaskan bahwa hanya memberikan pekerjaan saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kekurangan gizi. Program MBG menjadi solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini secara langsung, dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Program MBG juga diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi dan anak akibat kekurangan gizi. Dengan memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup, diharapkan angka kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan gizi buruk dapat ditekan. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan, mendukung terciptanya Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Melalui berbagai upaya dan program seperti MBG, pemerintah berkomitmen untuk membangun fondasi yang kokoh bagi Indonesia Emas 2045. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat menjadi kunci utama dalam mencapai visi tersebut. Dengan mengatasi masalah gizi buruk, diharapkan Indonesia dapat memiliki generasi penerus yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan.