Jovial da Lopez: Perubahan Membutuhkan Melepaskan Kebiasaan Buruk
Dalam Linguafest 2025, Jovial da Lopez menekankan pentingnya meninggalkan kebiasaan buruk dan mengasah keterampilan sosial untuk mendorong perubahan positif di era globalisasi, sambil mengajak generasi muda berperan aktif dalam perubahan sosial.
Influencer Jovial da Lopez, atau yang akrab disapa Kajo, baru-baru ini berbicara di Linguafest 2025, sebuah acara yang diselenggarakan oleh Ukrida Department of English (UDE) di Jakarta pada 23 Januari 2025. Acara bertema 'Voices of Change' ini menjadi panggung bagi Kajo untuk menyuarakan pentingnya perubahan dan bagaimana hal tersebut dapat dicapai.
Kajo menegaskan bahwa perubahan berarti melepaskan kebiasaan buruk yang sudah mendarah daging. "Kita selalu menginginkan perubahan yang lebih baik," katanya dalam keterangan resmi. "Perubahan berarti melepaskan kebiasaan buruk yang sudah terlalu biasa kita lakukan dan itu sulit, karena kita tidak pernah memikirkannya." Ia menekankan betapa sulitnya proses tersebut karena seringkali kita tidak menyadari adanya kebiasaan-kebiasaan buruk yang menghambat perubahan.
Generasi muda, menurut Kajo, merupakan katalisator utama perubahan sosial. Di tengah perubahan dunia yang begitu cepat, generasi muda memiliki peran penting untuk menyuarakan ide dan kreativitas mereka. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dan berinovasi sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut, Kajo, yang juga seorang YouTuber dan Chief Creative Officer Narasi TV, mengungkapkan pentingnya keterampilan sosial dalam mencapai perubahan. Keterampilan ini, terutama dalam bekerja sama, sangat krusial, bahkan dalam lingkungan kerja profesional seperti pemerintahan. "Karena pada dasarnya, menjadi manusia adalah mengasah keterampilan sosial. Apakah Anda diterima atau tidak, apakah Anda mendengarkan atau tidak, semuanya bergantung pada itu," jelasnya. Ia menambahkan pengalamannya bekerja dengan pemerintah Indonesia.
Selain keterampilan sosial, Kajo juga menekankan peran pemerintah dalam memberikan pedoman yang baik agar masyarakat dapat mengikuti prinsip-prinsip kejujuran dan integritas. Hal ini menjadi dasar penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perubahan positif.
Pandangan senada disampaikan oleh Reed Piercy dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam perubahan, salah satunya melalui pilihan karier yang bermakna dan terukur. "Saya berharap kita bisa menciptakan perubahan. Tidak selalu harus menjadi bagian dari birokrasi besar," ujar Piercy. Ia juga mendorong generasi muda untuk aktif sebagai relawan sosial dan terlibat dalam isu-isu lokal.
Rektor Ukrida, Prof. Dr. Herman Parung, M.Eng., IPU, menambahkan bahwa Linguafest 2025 merupakan perayaan kreativitas dan kekuatan ekspresi. Acara ini diikuti oleh siswa dari 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya, serta dihadiri oleh Dr. Ir. Oki Sunardi, S.T., M.M., IPM, ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi, dan para dekan serta kepala program studi Ukrida.
Sekitar 150 peserta, termasuk siswa penerima English Access Scholarship, turut berpartisipasi dalam festival ini yang juga menampilkan pameran Graphic Memoir bertajuk "Frames of Life" karya mahasiswa Ukrida. Linguafest 2025 menjadi wadah bagi generasi muda untuk berkreasi dan berkontribusi dalam mendorong perubahan positif di Indonesia.