Tren #KaburAjaDulu: Kritik untuk Perbaikan Bangsa, Bukan Kebencian
Wakil Ketua Banggar DPR RI, Jazilul Fawaid, mengajak semua pihak merespons positif tren #KaburAjaDulu di media sosial sebagai bentuk evaluasi diri dan perbaikan bangsa.

Jakarta, 20 Februari 2024 (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Jazilul Fawaid, melihat tren tagar #KaburAjaDulu yang viral di media sosial sebagai bentuk kritik membangun, bukan ungkapan kebencian. Beliau mengajak semua pihak, termasuk pemerintah dan lembaga legislatif, untuk meresponsnya secara positif sebagai bahan evaluasi diri guna memperbaiki kondisi bangsa.
Menurut Jazilul, tagar tersebut mencerminkan aspirasi anak muda, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri, yang menginginkan negeri ini menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kritik dan masukan yang disampaikan harus direspons dengan bijaksana dan penuh pertimbangan.
"Apa yang menjadi aspirasi, pandangan saudara-saudara kita, anak-anak muda yang ada di luar negeri maupun yang ada di Indonesia harus direspons secara positif," ujar Jazilul dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Tanggapan Positif sebagai Evaluasi Diri
Jazilul menekankan pentingnya menanggapi aspirasi anak muda secara positif. Kritik yang disampaikan, meskipun terkesan keras, harus dilihat sebagai bentuk kepedulian dan harapan mereka terhadap masa depan Indonesia. Pemerintah dan lembaga terkait perlu mengevaluasi diri dan memperbaiki kebijakan yang dianggap kurang tepat.
"Mungkin saja kritik itu ditujukan kepada pemerintahan. Supaya mereka nggak kabur, tentu buat kebijakan yang adem dan dilaksanakan secara baik supaya semuanya rukun dalam satu rumah kira-kira begitu," jelasnya. Hal ini menunjukkan perlunya pemerintah untuk menciptakan suasana kondusif dan kebijakan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.
Beliau juga menambahkan bahwa masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah agar Indonesia semakin maju dan berkembang. Tanggapan positif terhadap #KaburAjaDulu menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut.
Ajakan untuk Tetap Berkontribusi
Meskipun merespons positif kritik yang disampaikan, Jazilul juga menghimbau para anak muda untuk tidak meninggalkan Indonesia. Beliau menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun negara ini.
"Saya minta jangan kaburlah. Negara ini didirikan oleh para pendiri untuk semua warga Indonesia tanpa pandang bulu," tegasnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya kontribusi generasi muda dalam memajukan Indonesia.
Ajakan ini bertujuan untuk mendorong anak muda agar tetap terlibat aktif dalam pembangunan bangsa, bukan malah meninggalkan negara sendiri. Mereka didorong untuk berperan serta dalam memberikan solusi dan perbaikan, bukan hanya sekadar mengkritik.
Kesimpulan
Tren #KaburAjaDulu menjadi cerminan aspirasi anak muda terhadap kondisi bangsa. Tanggapan positif dan evaluasi diri dari pemerintah dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk memperbaiki berbagai kekurangan dan menciptakan Indonesia yang lebih baik. Generasi muda diharapkan tetap berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa, bukan malah meninggalkan negara.