Dari #KaburAjaDulu ke #MerantauAjaDulu: Sara Dorong Generasi Muda Berkarya di Tanah Air
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati, mengajak anak muda Indonesia mengubah persepsi negatif 'kabur' menjadi 'merantau' untuk belajar dan berkarya di luar negeri, kemudian kembali berkontribusi bagi bangsa.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, atau yang akrab disapa Sara, baru-baru ini menyoroti tren tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Ia menilai tagar tersebut kurang tepat dan perlu diganti dengan #MerantauAjaDulu. Pernyataan ini disampaikannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2).
Merantau, Bukan Kabur
Sara menekankan bahwa ia dan DPR RI tidak menghalangi generasi muda untuk menuntut ilmu di luar negeri. "Wakil-wakil rakyat yang ada di DPR ini tidak menolak atau bahkan kami tidak menghambat untuk anak-anak muda bisa keluar negeri. Saya pun juga belajar di luar negeri waktu itu," ujarnya. Baginya, belajar di luar negeri sejalan dengan budaya merantau yang sudah lama ada di Indonesia. Ini bukan sekadar pergi meninggalkan negara, tetapi sebuah proses pengembangan diri dan pencarian ilmu.
Lebih lanjut, Sara menjelaskan bahwa banyak anak muda Indonesia yang mencari kesempatan untuk mengembangkan talenta, mencari ilmu, dan mendapatkan penghasilan di luar negeri. "Sebenarnya kami banyak yang mendukung kalau, misalkan, ada banyak anak muda yang mau mencari kesempatan untuk mengembangkan talenta, mencari ilmu, mendapatkan juga pendapatan di luar negeri. Enggak masalah, kalau, misalkan, itu kan sama saja kita punya budaya merantau, gitu ya," jelasnya. Namun, ia berharap agar setelah menyelesaikan studi atau bekerja di luar negeri, mereka kembali ke Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalaman yang didapat demi kemajuan bangsa.
Harapan untuk Generasi Muda
Sara mengungkapkan keinginannya agar generasi muda Indonesia yang menuntut ilmu di luar negeri dapat kembali dan berkontribusi bagi negara. "Enggak masalah selama kita bisa mendapatkan ilmu dan berkontribusi pada saat nanti pulang lagi ke bangsa dan negara," ucapnya. Ia menyayangkan munculnya tagar #KaburAjaDulu yang dianggapnya kurang tepat dan dapat memberikan persepsi negatif terhadap keinginan anak muda untuk belajar di luar negeri. "Walaupun tentunya sangat disayangkan ada pihak-pihak masyarakat yang mendorong untuk anak-anak muda Indonesia maupun juga masyarakat Indonesia untuk bisa ke luar negeri dengan #KaburAjaDulu," imbuhnya.
Merantau untuk Indonesia
Perubahan tagar dari #KaburAjaDulu menjadi #MerantauAjaDulu diharapkan dapat memberikan konotasi yang lebih positif. Merantau memiliki makna yang lebih luas, yaitu mencari pengalaman dan ilmu untuk kemudian kembali dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara. Ini sejalan dengan semangat kebangsaan dan nasionalisme. Dengan demikian, keinginan anak muda untuk belajar dan bekerja di luar negeri tidak lagi dipandang sebagai tindakan negatif, melainkan sebagai bagian dari proses pengembangan diri yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi Indonesia.
Sara berharap agar pemerintah dan masyarakat dapat mendukung generasi muda yang memilih untuk merantau dengan memberikan kesempatan dan fasilitas yang memadai. Hal ini penting agar mereka dapat berkembang dan kembali berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Dengan demikian, gerakan #MerantauAjaDulu dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani mengejar mimpi dan berkarya, baik di dalam maupun di luar negeri, demi kemajuan Indonesia.
Kesimpulannya, perubahan tagar ini bukan hanya sekadar perubahan kata, tetapi juga perubahan perspektif. Ini adalah ajakan untuk melihat potensi generasi muda Indonesia yang bersemangat belajar dan berkarya, baik di dalam maupun luar negeri, sebagai aset berharga bagi kemajuan bangsa. Dengan semangat merantau, diharapkan lebih banyak anak muda Indonesia yang akan kembali dan berkontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.