Tren #KaburAjaDulu: Tak Ancam Populasi, Malah Berpotensi Tingkatkan Devisa Negara
Kemendukbangga memastikan tren #KaburAjaDulu di media sosial tidak akan menyebabkan penurunan populasi Indonesia, bahkan berpotensi meningkatkan devisa negara melalui diaspora.

Jakarta, 17 Februari 2024 - Tren viral #KaburAjaDulu di media sosial, yang mengajak warga negara Indonesia (WNI) untuk menetap di luar negeri, ramai diperbincangkan. Namun, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menegaskan bahwa tren ini tidak akan menjadi ancaman penurunan populasi Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono, melalui pesan singkat pada Senin lalu. Ia menjelaskan bahwa tren tersebut lebih merupakan luapan emosi sesaat dari warganet yang kurang memahami kompleksitas prosedur imigrasi dan persyaratan menjadi penduduk tetap di negara lain. Prosesnya jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan banyak orang.
Mengapa #KaburAjaDulu Bukan Ancaman Populasi?
Budi Setiyono menekankan bahwa migrasi besar-besaran ke luar negeri bukanlah hal yang mudah. Hanya individu dengan kualifikasi tertentu yang dibutuhkan negara tujuan yang dapat mengajukan visa kunjungan atau menjadi permanent resident. Oleh karena itu, kemungkinan tren ini berdampak signifikan terhadap penurunan populasi Indonesia sangat kecil.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah berupaya keras melakukan penyesuaian anggaran. Tujuannya adalah agar program-program pemerintah dapat berjalan lebih efektif, optimal, dan tepat sasaran, terutama bagi generasi muda. "Pemerintah justru sedang bekerja keras untuk menata masa depan generasi muda sebaik-baiknya," tegasnya. Penyesuaian anggaran ini merupakan langkah rightsizing untuk memastikan efektivitas dan manfaat optimal bagi rakyat.
Potensi Positif dari #KaburAjaDulu: Brain Drain dan Diaspora
Budi Setiyono juga menyoroti potensi positif dari fenomena #KaburAjaDulu. Ia melihat brain drain, di mana generasi muda terdidik dan berbakat memilih bekerja atau belajar di luar negeri, justru dapat meningkatkan devisa negara. "Itu (brain drain) justru akan memperluas diaspora dan jejaring internasional, yang tentu saja bisa bermanfaat bagi negara," ujarnya.
Kemendukbangga/BKKBN menganggap tren ini sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengintegrasikan kebijakan kependudukan dengan ketenagakerjaan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Berbagai program peningkatan kualitas pendampingan bagi anak muda, terutama generasi Z, juga tengah dijalankan agar mereka dapat mencapai impian tanpa harus meninggalkan negara.
Kesimpulan: Fokus pada Peningkatan Kualitas SDM
Kesimpulannya, meskipun tren #KaburAjaDulu menimbulkan kekhawatiran, Kemendukbangga/BKKBN menilai fenomena ini tidak akan menyebabkan penurunan populasi yang signifikan. Justru, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas SDM dan program-program yang mendukung generasi muda agar dapat meraih potensi mereka di Indonesia. Potensi peningkatan devisa negara melalui diaspora juga menjadi poin penting yang perlu diperhatikan. Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi generasi muda agar mereka dapat berkontribusi dan membangun bangsa.