Kabar Gembira! Tingkat Pengangguran di Banten Turun Menjadi 6,64 Persen
Provinsi Banten mencatatkan penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 6,64 persen pada Februari 2025, sebuah kabar baik bagi perekonomian daerah.

Provinsi Banten berhasil menurunkan tingkat pengangguran terbukanya (TPT). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten pada Februari 2025, TPT tercatat sebesar 6,64 persen. Penurunan ini signifikan, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 7,02 persen. Penurunan ini terjadi baik pada kelompok laki-laki maupun perempuan, di wilayah perkotaan maupun perdesaan, serta diiringi peningkatan jumlah angkatan kerja dan pekerja.
Berita baik ini disampaikan BPS Provinsi Banten pada Selasa lalu di Kota Serang. Penurunan TPT ini menunjukkan perbaikan signifikan dalam kondisi ketenagakerjaan di Banten selama setahun terakhir. Hal ini tentu menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banten.
Data BPS juga menunjukkan peningkatan jumlah angkatan kerja dan pekerja di Banten. Jumlah angkatan kerja mencapai 6,21 juta orang, meningkat sekitar 163.93 ribu orang dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 5,80 juta orang, meningkat 175.91 ribu orang dari Februari 2024. Peningkatan ini menunjukkan geliat positif dalam pasar kerja Banten.
Analisis Data Tingkat Pengangguran Terbuka di Banten
Rincian data BPS menunjukkan penurunan TPT pada berbagai kelompok. TPT laki-laki tercatat 6,65 persen, turun 0,30 persen poin dibanding Februari 2024, sedangkan TPT perempuan tercatat 6,63 persen, turun 0,51 persen poin. Penurunan juga terlihat di wilayah perkotaan (6,65 persen, turun 0,45 persen poin) dan perdesaan (6,62 persen, turun 0,16 persen poin).
Sektor konstruksi menjadi penyumbang terbesar peningkatan jumlah pekerja, yakni sebesar 113.77 ribu orang. Peningkatan ini menunjukkan daya serap sektor konstruksi yang cukup tinggi terhadap tenaga kerja di Banten. Selain itu, jumlah pekerja formal juga meningkat signifikan, mencapai 3,10 juta orang atau 53,37 persen dari total pekerja, naik 3,11 persen poin dari tahun sebelumnya.
Data BPS juga mencatat penurunan persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu. Persentase setengah pengangguran turun 1,77 persen poin, sementara pekerja paruh waktu turun 1,88 persen poin. Penurunan ini mengindikasikan peningkatan kualitas pekerjaan di Banten.
Implikasi dan Prospek Ketenagakerjaan di Banten
Penurunan TPT di Banten menunjukkan perbaikan kondisi ketenagakerjaan yang signifikan. Peningkatan jumlah angkatan kerja dan pekerja, serta peningkatan jumlah pekerja formal, menandakan geliat ekonomi yang positif di Provinsi Banten. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui berbagai kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Sektor konstruksi yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja perlu terus didukung. Pemerintah Provinsi Banten dapat mendorong investasi di sektor ini untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Selain itu, perlu juga diperhatikan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi agar tenaga kerja di Banten memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan tren positif dalam kondisi ketenagakerjaan di Banten. Namun, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu tetap waspada dan terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk memastikan penurunan TPT dapat dipertahankan dan bahkan terus menurun di masa mendatang. Keberhasilan ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Banten.
Dengan penurunan tingkat pengangguran yang signifikan, Banten menunjukkan kemajuan yang membanggakan dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari upaya kolaboratif pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menciptakan peluang kerja yang lebih baik.