Kadin Optimistis Terhadap Danantara, Harap Terjalin Kolaborasi
Kadin Indonesia menyambut positif pembentukan Danantara dan berharap dapat berkolaborasi untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Jakarta, 7 Juli 2024 - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan optimisme terhadap pembentukan Dana Kekayaan Negara (DKN) Indonesia, Danantara, dan berharap dapat menjalin kolaborasi di masa mendatang. Pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Kadin, Anindya Bakrie, dan sejumlah konglomerat di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat sore, menjadi momentum penting dalam membahas potensi kerja sama ini.
Anindya Bakrie, Ketua Kadin, menyampaikan pandangan positifnya terkait Danantara. Beliau menekankan bahwa keberadaan Danantara dapat menciptakan efisiensi dalam pengelolaan investasi. "Banyak peluang yang terbuka, dan dengan Danantara, investasi dapat terpusat, sehingga efisiensi dapat tercapai. Kami berharap dapat berkolaborasi," ujar Bakrie.
Pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan dihadiri oleh sejumlah tokoh bisnis terkemuka di Indonesia, termasuk Andi Syamsuddin Arsyad, Tomy Winata, Chairul Tanjung, Hashim Djojohadikusumo, James Riady, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Sugianto Kusuma, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, dan Anthony Salim. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen sektor swasta dalam mendukung inisiatif pemerintah.
Dukungan Kadin terhadap Pemerintah dan Kolaborasi Bisnis
Anindya Bakrie menegaskan komitmen Kadin untuk mendukung pemerintah dalam upaya meningkatkan perekonomian nasional. "Kadin fokus pada dunia usaha, bagaimana memberantas kemiskinan, dan mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen. Pemerintah dan Kadin perlu bekerja sama lebih baik," katanya. Beliau menambahkan pentingnya kolaborasi yang konsisten antara pemerintah dan dunia usaha, terutama di tengah ketidakpastian iklim global saat ini.
Ketidakpastian ekonomi global yang sebagian besar disebabkan oleh faktor eksternal, menurut Bakrie, menuntut kesolidan domestik. "Kadin mencakup pelaku dan pemangku kepentingan bisnis di daerah, termasuk pengusaha dan perusahaan," jelasnya. Kadin siap mendengarkan arahan, saran, dan masukan dari Presiden untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan memiliki kepastian hukum yang baik.
Bakrie juga menekankan pentingnya menciptakan iklim investasi yang sehat dengan kepastian hukum yang kuat. "Beberapa pengusaha juga hadir dalam pertemuan tersebut. Kita akan menciptakan iklim (investasi) yang sehat dengan kepastian hukum yang baik," ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Partisipasi Pimpinan Danantara dalam Pertemuan
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh para eksekutif Danantara, termasuk CEO Rosan Roeslani, CIO Pandu Sjahrir, dan COO Dony Oskaria. Kehadiran mereka menandakan kesiapan Danantara untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dalam menjalankan mandatnya sebagai pengelola DKN.
Kolaborasi antara pemerintah, Kadin, dan Danantara diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Komitmen bersama untuk mengatasi tantangan ekonomi global dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius menjadi kunci keberhasilan upaya ini.
Dengan adanya dukungan dari Kadin dan partisipasi aktif dari para pelaku bisnis terkemuka, Danantara diharapkan dapat menjalankan perannya dengan efektif dalam mengelola aset negara dan mendorong investasi strategis untuk pembangunan ekonomi Indonesia. Kerja sama yang erat antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan mencapai tujuan pembangunan nasional.