KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan TJSL Rp125 Juta untuk Panti Asuhan dan Petugas PJL Selama Lebaran 2025
PT KAI Daop 7 Madiun menyalurkan dana bantuan TJSL Rp125 juta untuk dua panti asuhan dan petugas penjaga pintu perlintasan selama Angkutan Lebaran 2025.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun telah menyalurkan bantuan sebesar Rp125 juta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) selama Angkutan Lebaran 2025. Bantuan tersebut diberikan kepada dua panti asuhan di Madiun dan petugas penjaga pintu perlintasan (PJL), diserahkan langsung oleh Direktur SDM & Umum KAI, Rosma Handayani, dan Vice President Daop 7 Madiun, Suharjono, pada Minggu, 6 April 2025 di Madiun.
Penyaluran dana TJSL ini bertujuan untuk meringankan beban operasional panti asuhan dan memberikan dukungan kepada petugas PJL. Hal ini sejalan dengan komitmen KAI dalam menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yang menekankan pentingnya kontribusi sosial dan lingkungan.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud tanggung jawab sosial KAI terhadap masyarakat sekitar. KAI berkomitmen untuk mendukung berbagai kegiatan yang dapat membantu masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan, seperti anak-anak di panti asuhan dan petugas PJL yang berdedikasi menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Bantuan TJSL untuk Panti Asuhan dan Petugas PJL
Rincian bantuan TJSL yang disalurkan Daop 7 Madiun meliputi Rp31.783.000 untuk Panti Asuhan Anak Luar Biasa Asih di Desa Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Panti Asuhan Anak Luar Biasa Bananul Amanah di Madiun menerima bantuan sebesar Rp46.617.000. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada para petugas PJL, baik dari KAI maupun Dinas Perhubungan, dengan total Rp46.600.000.
"Bantuan ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. KAI berkomitmen untuk mendukung berbagai kegiatan yang dapat membantu masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan, seperti anak-anak di panti asuhan," ujar Zainul, menjelaskan tujuan dari program TJSL ini.
Zainul menambahkan bahwa program TJSL ini sejalan dengan upaya KAI untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, bukan hanya berfokus pada keuntungan operasional kereta api. Pihaknya berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi anak asuh di panti dan petugas PJL.
Dengan total Rp125 juta, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban operasional panti asuhan dan memenuhi kebutuhan anak-anak yang tinggal di sana. Bantuan kepada petugas PJL juga merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api.
Komitmen KAI terhadap ESG dan Tanggung Jawab Sosial
Program TJSL ini merupakan bagian integral dari komitmen KAI Daop 7 Madiun dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG. Penerapan ESG tidak hanya berfokus pada keuntungan perusahaan, tetapi juga pada kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
KAI menyadari pentingnya peran perusahaan dalam pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, KAI secara aktif terlibat dalam berbagai program TJSL untuk mendukung masyarakat sekitar. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang dan membangun hubungan yang harmonis antara KAI dan masyarakat.
Melalui program TJSL ini, KAI Daop 7 Madiun menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima dan mendorong terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu, KAI juga berharap bantuan ini dapat meningkatkan citra positif perusahaan di mata masyarakat dan memperkuat hubungan baik antara KAI dan komunitas sekitar.
Dengan adanya program TJSL ini, KAI Daop 7 Madiun tidak hanya fokus pada bisnis semata, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan, sehingga berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat.