KAI Sumbar Terapkan Energi Hijau di Stasiun Padang: Langkah Menuju Transportasi Berkelanjutan
PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumbar luncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 40,7 kWp di Stasiun Padang, mengurangi emisi karbon dan mendukung program energi hijau.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional II Sumatera Barat membuat gebrakan dengan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Stasiun Padang. Langkah ini diresmikan awal Desember 2024, menandai komitmen perusahaan terhadap energi hijau dan keberlanjutan lingkungan. Sistem PLTS dengan kapasitas 40,7 kWp ini menjadi bukti nyata upaya KAI dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Menuju Transportasi Ramah Lingkungan
Menurut Kahumas KAI Divre II Sumbar, M. As’ad Habibuddin, PLTS di Stasiun Padang merupakan langkah konkret dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). "Ini merupakan langkah konkret KAI Divre II Sumbar dalam mendukung energi hijau melalui penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT)," jelasnya dalam keterangan pers Selasa lalu di Padang. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen KAI untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah di Sumatera Barat, KAI Divre II Sumbar berkontribusi signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. As’ad menambahkan, "Dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah, kami turut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca." Penggunaan PLTS ini sejalan dengan upaya global dalam mengurangi jejak karbon sektor transportasi.
Teknologi PLTS On Grid di Stasiun Padang
PLTS di Stasiun Padang menggunakan sistem On Grid, yang terhubung langsung ke jaringan listrik tanpa memerlukan baterai. Sistem ini sangat efisien dan cocok untuk lokasi dengan akses jaringan listrik yang stabil seperti Stasiun Padang. Pemasangan panel surya dilakukan di atas atap stasiun, memaksimalkan pemanfaatan ruang tanpa mengganggu operasional stasiun kereta api.
Keunggulan sistem ini terletak pada kemudahan perawatan dan efisiensi biaya. Tidak adanya baterai mengurangi risiko kerusakan dan biaya perawatan. Sistem On Grid juga memberikan pasokan listrik yang lebih stabil dan handal dibandingkan sistem Off Grid.
Dampak Positif PLTS terhadap Lingkungan
PLTS di Stasiun Padang memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan. Energi yang dihasilkan setara dengan menanam 570 pohon dan mampu mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 366 ton per tahun. Angka ini menunjukkan kontribusi nyata KAI dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung pelestarian lingkungan.
Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dan pelaku industri lainnya untuk beralih ke energi terbarukan. "Selain mendukung upaya global dalam mengurangi jejak karbon, inovasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi masyarakat dan pelaku industri lainnya untuk turut beralih ke energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan,” ujar As’ad.
KAI sebagai Pionir Energi Hijau
Dengan pemasangan PLTS, KAI Divre II Sumbar tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga menjadi pionir dalam mendukung program energi hijau di sektor transportasi publik di Sumatera Barat. Langkah ini menunjukkan komitmen KAI dalam mengurangi dampak lingkungan operasionalnya dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Keberhasilan implementasi PLTS di Stasiun Padang diharapkan dapat direplikasi di stasiun kereta api lainnya di Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap lingkungan dan mendorong percepatan transisi energi di Indonesia.
Langkah KAI ini patut diapresiasi sebagai contoh nyata bagaimana perusahaan besar dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih lestari.