Kalsel Bahas Pemberdayaan Masyarakat Kelola DAS: Wujudkan Pengelolaan Berkelanjutan
Dinas Kehutanan Kalsel menggelar rapat koordinasi untuk membahas pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sesuai arahan Menteri Kehutanan, demi keberlanjutan ekosistem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Banjarbaru, 20 Februari 2024 (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dishut Kalsel) menggelar rapat koordinasi guna membahas kerja sama pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS). Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Kehutanan (Menhut) RI dan Peraturan Menteri Kehutanan tentang tata cara pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan DAS.
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Dishut Kalsel, I Gede Arya Subhakti, pejabat eselon 4 Dishut Kalsel, UPTD Lingkung Dishut Kalsel, serta para pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di Kalimantan Selatan. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk merumuskan strategi efektif dalam melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan DAS, demi keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Menindaklanjuti Peraturan Menteri Kehutanan tentang tata cara pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan DAS, kami melaksanakan rapat koordinasi untuk menerapkan program ini,” jelas I Gede Arya Subhakti dalam keterangannya di Banjarbaru, Kamis. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Rehabilitasi DAS
Salah satu fokus utama diskusi adalah pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi DAS. Arya Subhakti menjelaskan bahwa pemberdayaan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara mandiri. Dengan kata lain, program ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga meningkatkan kapasitas masyarakat setempat.
Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, diharapkan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di kawasan DAS dapat berjalan lebih efektif dan optimal. Partisipasi aktif masyarakat akan mempercepat proses pemulihan lahan kritis di Kalimantan Selatan dan memastikan keberlanjutan program.
Lebih lanjut, Arya Subhakti menambahkan bahwa diskusi juga membahas pengelolaan DAS secara komprehensif. Pengelolaan DAS merupakan upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumber daya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitas yang terkait. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya alam.
Topik Diskusi dan Harapan Ke Depan
Beberapa topik diskusi yang dibahas meliputi upaya untuk mewujudkan kelestarian dan keserasian ekosistem DAS. Diskusi juga membahas bagaimana meningkatkan kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan DAS menjadi kunci keberhasilan program ini.
Melalui program pemberdayaan masyarakat ini, Dishut Kalsel berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS yang berkelanjutan. Dengan demikian, pengelolaan DAS tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.
Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan pengelolaan DAS di Kalimantan Selatan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan, sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat secara jangka panjang. Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam pengelolaan DAS yang berkelanjutan.
Kesimpulannya, rapat koordinasi ini merupakan langkah penting dalam upaya mewujudkan pengelolaan DAS yang berkelanjutan di Kalimantan Selatan. Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat.