Kalsel Siapkan 390 Ton Beras Antisipasi Banjir, Stok Diperkirakan Cukup
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyiapkan 390 ton beras cadangan pangan untuk menghadapi potensi banjir yang diperkirakan masih akan terjadi beberapa bulan ke depan, melebihi stok minimum yang dibutuhkan.

Banjarbaru, 31 Januari 2024 – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) memastikan ketersediaan beras cadangan pangan pemerintah (CPP) sebanyak 390 ton untuk menghadapi dampak banjir yang masih mengancam. Angka ini dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal yang dihitung sekitar 166 ton.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, Saptono, menyatakan stok beras tersebut aman. Namun, Pemprov Kalsel tetap berupaya menambah cadangan menjadi setidaknya 400 ton. Langkah antisipasi ini dilakukan mengingat potensi banjir yang diperkirakan berlangsung hingga enam bulan mendatang.
"Dalam perhitungan data, stok minimal yang dibutuhkan sebagai cadangan sekitar 166 ton, namun Provinsi Kalsel memiliki stok sekitar 390 ton, lebih dari cukup," jelas Saptono dalam keterangannya di Banjarbaru, Jumat lalu.
Penambahan stok sekitar 100 ton direncanakan melalui perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Saptono menegaskan bahwa penambahan ini merupakan bagian dari upaya mitigasi bencana banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah Kalsel.
Mekanisme penyaluran bantuan beras CPP untuk korban banjir juga telah ditetapkan. Pemerintah daerah yang membutuhkan harus mengajukan permintaan resmi, minimal melalui kepala desa setempat. Tidak hanya beras CPP, Pemprov Kalsel juga memiliki cadangan gabah sekitar 283 ton di berbagai kabupaten/kota, setara dengan sekitar 150 ton beras.
Saptono menambahkan bahwa anggaran untuk penitipan gabah sebagai cadangan beras pemerintah daerah telah dialokasikan pada tahun ini. Ia juga menekankan pentingnya setiap kabupaten/kota memiliki cadangan beras sendiri guna mengantisipasi bencana alam, termasuk banjir.
"Kami meminta agar setiap kabupaten/kota memiliki cadangan beras yang aman sebagai langkah awal mengantisipasi musibah banjir dan bencana lainnya," pungkas Saptono.