Pasaman Amankan 61 Ton Beras, Antisipasi Kelangkaan dan Bencana
Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, memiliki cadangan beras 61,04 ton untuk mencegah kelangkaan pangan dan menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan dan menghadapi potensi bencana alam.
![Pasaman Amankan 61 Ton Beras, Antisipasi Kelangkaan dan Bencana](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/190044.593-pasaman-amankan-61-ton-beras-antisipasi-kelangkaan-dan-bencana-1.jpg)
Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, telah mengamankan cadangan beras sebanyak 61,04 ton di gudang Badan Usaha Logistik (Bulog). Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi kelangkaan pangan dan bencana alam yang mungkin terjadi di daerah tersebut. Bupati Pasaman, Sabar AS, memastikan bahwa cadangan beras ini siap digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana atau menghadapi kesulitan pangan.
Cadangan Beras untuk Menghadapi Krisis
Menurut Bupati Sabar AS, komitmen Pemkab Pasaman untuk mencegah kelangkaan pangan sangat kuat. "Pemkab Pasaman terus berkomitmen tidak ada kelangkaan pangan di daerah ini. Jika terjadi bencana alam, beras itu langsung kita gunakan ke para korban yang tertimpa," tegasnya dalam pernyataan Minggu lalu di Lubuk Sikaping. Selain cadangan beras di Bulog, Pemkab Pasaman juga gencar meningkatkan produksi padi melalui Dinas Pertanian, sebagai upaya untuk mencapai swasembada pangan nasional.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa stok pangan menjelang Ramadhan aman. "Stok pangan jelang Ramadhan di daerah Pasaman aman. Sejumlah daerah juga dalam bulan ini memasuki panen raya padi tersebar mulai dari Kecamatan Rao, Rao Selatan, Padang Gelugur, Dua Koto, Panti, hingga Lubuk Sikaping dan Bonjol," tambahnya. Hal ini menunjukkan upaya proaktif pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi warganya.
Ketersediaan dan Kebutuhan Beras di Pasaman
Data yang disampaikan menunjukkan bahwa ketersediaan beras di Pasaman cukup memadai. Tercatat, terdapat 7.937 ton beras dengan kebutuhan rata-rata bulanan sebanyak 3.628 ton. "Rata-rata kebutuhan beras di Pasaman sebanyak 117,043 ton per harinya. Jadi tiap bulannya stok ketahanan pangan beras mencapai 4.309 ton. Untuk harga beras saat ini stabil Rp16 ribu per kilogram," jelas Bupati Sabar AS. Stabilitas harga beras juga menjadi poin penting dalam menjaga daya beli masyarakat.
Kepala Bidang Pangan Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Pasaman, Desirwan Indra, menambahkan bahwa cadangan beras 61,04 ton tersebut disimpan di Perum Bulog setempat dan akan digunakan jika terjadi bencana alam atau kelangkaan pangan. "Cadangan beras pangan Pasaman saat ini 61,04 ton disimpan di Bulog. Cadangan beras dipergunakan jika terjadi bencana alam dan kelangkaan pangan. Namun saat ini daerah Pasaman masih surplus padi," ujarnya. Kondisi surplus padi menunjukkan potensi produksi pangan di Pasaman yang cukup baik.
Target Produksi Padi Pasaman
Pemerintah Kabupaten Pasaman menargetkan peningkatan produksi padi secara signifikan. "Pemkab Pasaman menargetkan produksi padi sekitar 205.627 ton sesuai target UPSUS swasembada pangan tahun 2025," kata Desirwan Indra. Target ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mencapai swasembada pangan. Untuk mencapai target tersebut, luas tanam padi ditargetkan mencapai 42.839 hektare pada tahun 2025. Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, luas tanam padi di Pasaman mencapai 32.777 hektare dengan produksi sebanyak 132.122 ton.
Kesimpulan
Dengan adanya cadangan beras 61,04 ton dan upaya peningkatan produksi padi, Kabupaten Pasaman menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi potensi kelangkaan pangan dan bencana alam. Langkah-langkah proaktif ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat dan menjaga stabilitas harga, khususnya menjelang bulan Ramadhan dan seterusnya. Komitmen pemerintah daerah dalam mencapai swasembada pangan juga patut diapresiasi sebagai upaya untuk ketahanan pangan jangka panjang.