Panen Padi Penajam Paser Utara Maret 2025: Proyeksi 6.000 Ton Beras dan Antisipasi Permainan Harga
Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memprediksi panen raya padi pada Maret 2025 mencapai 6.000 ton beras dari 7.900 hektare lahan produktif, dengan upaya antisipasi permainan harga oleh tengkulak.

Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, bersiap untuk panen raya padi pada Maret 2025. Diperkirakan, panen tersebut akan menghasilkan sekitar 6.000 ton beras. Kepala Dinas Pertanian setempat, Andi Trasodiharto, mengumumkan hal ini pada Minggu lalu di Penajam. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi petani dari potensi permainan harga oleh tengkulak.
Dengan luas lahan produktif mencapai 7.900 hektare, panen raya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan beras di wilayah tersebut. Proyeksi panen mencapai 13.000 ton gabah kering giling (GKG), yang setelah diolah akan menghasilkan sekitar 6.000 ton beras. Angka ini menjadi target utama yang ingin dicapai oleh pemerintah daerah.
Antisipasi terhadap potensi manipulasi harga oleh tengkulak menjadi perhatian utama. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Bulog untuk memastikan penyerapan gabah dan beras petani dengan harga yang layak dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Langkah ini bertujuan untuk melindungi petani dari praktik-praktik tidak adil dalam perdagangan hasil panen mereka.
Antisipasi Permainan Harga dan Kerjasama dengan Bulog
Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara secara aktif memantau pergerakan harga gabah di pasaran. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi harga yang merugikan petani. Koordinasi yang intensif dengan Bulog menjadi kunci dalam upaya penyerapan hasil panen. "Kami koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk penyerapan gabah dan beras petani," ujar Andi Trasodiharto.
Pemerintah daerah juga mengingatkan para pedagang dan tengkulak untuk mematuhi Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). HPP ini menjadi acuan harga gabah yang akan diserap oleh Bulog.
Dengan penetapan HPP, diharapkan dapat mencegah praktik-praktik curang yang merugikan petani. Pemerintah berkomitmen untuk melindungi petani dan memastikan mereka mendapatkan harga yang pantas atas jerih payah mereka.
Harga Gabah yang Ditetapkan Pemerintah
Pemerintah telah menetapkan harga gabah yang akan diserap oleh Bulog. Berikut rincian harga tersebut:
- Gabah Kering Panen (GKP): Rp6.500 per kilogram (kadar air maksimal 25 persen, kadar hampa maksimal 10 persen)
- GKP di Penggilingan: Rp6.700 per kilogram (kadar air maksimal 25 persen, kadar hampa maksimal 10 persen)
- Gabah Kering Giling (GKG) di Penggilingan: Rp8.000 per kilogram (kadar air maksimal 14 persen, kadar hampa maksimal 3 persen)
- GKG yang Diserap Bulog: Rp8.200 per kilogram (kadar air maksimal 14 persen, kadar hampa maksimal 3 persen)
Dengan adanya penetapan harga ini, diharapkan dapat memberikan kepastian harga bagi petani dan mencegah terjadinya eksploitasi oleh tengkulak. Pemerintah daerah terus berupaya untuk mengawasi dan memastikan agar harga tersebut dipatuhi oleh semua pihak.
Panen raya padi di Penajam Paser Utara pada Maret 2025 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. Dengan produksi beras yang melimpah dan harga yang terjamin, kesejahteraan petani dapat ditingkatkan. Upaya pemerintah dalam mengawasi harga dan bekerjasama dengan Bulog menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan hal tersebut.