Pemkot Bengkulu Bidik Produksi 6 Ribu Ton Beras di 2025
Pemerintah Kota Bengkulu memasang target ambisius produksi beras mencapai 6.000 ton pada tahun 2025, melalui berbagai program peningkatan produktivitas pertanian.

Pemerintah Kota Bengkulu menetapkan target produksi beras sebesar 6.000 ton pada tahun 2025. Target ini diumumkan di Bengkulu pada Kamis, 20 Februari 2025, oleh Sub Koordinator Produksi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu, Dhani Gustaman. Target tersebut akan dicapai dengan memanfaatkan lahan persawahan seluas 1.200 hektare. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bengkulu untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Untuk mencapai target tersebut, DKPP Kota Bengkulu tengah mempersiapkan area persawahan dan berbagai program kerja. Salah satu fokus utama adalah menghasilkan beras berkualitas tinggi yang memenuhi standar nasional. Pemerintah kota juga aktif mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat dalam bentuk bantuan dan program-program pendukung sektor pertanian.
Langkah konkrit yang dilakukan antara lain dengan mengajukan usulan bantuan bibit padi ke pemerintah pusat. Usulan tersebut mencakup 14.795 ton bibit padi untuk memenuhi kebutuhan 1.004 petani yang tergabung dalam 57 kelompok tani di enam kecamatan. Jenis bibit yang diusulkan meliputi varietas Intari 32, Cegilis, dan Mikongka, dipilih secara strategis untuk meminimalisir serangan hama melalui pola tanam selang-seling.
Dukungan Pemerintah Pusat dan Strategi Pertanian
Usulan bantuan bibit padi tahun ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, Pemkot Bengkulu hanya menerima bantuan 200 kilogram benih padi. Peningkatan ini didorong oleh program swasembada pangan nasional dan pembentukan Satgas Pangan. Pemerintah pusat kini gencar mendukung pengadaan benih untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura DKPP Kota Bengkulu, Airinsyah, menjelaskan bahwa bantuan bibit padi akan disalurkan ke enam kecamatan: Gading Cempaka, Muara Bangkahulu, Sungai Serut, Selebar, Singaran Pati, dan Ratu Agung. Distribusi bantuan ini diharapkan dapat menjangkau seluruh petani yang membutuhkan dan berkontribusi pada peningkatan produksi beras di Kota Bengkulu.
Pemilihan varietas padi Intari 32, Cegilis, dan Mikongka didasarkan pada pertimbangan untuk meminimalisir serangan hama. Strategi tanam selang-seling yang direkomendasikan diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit, sehingga hasil panen lebih optimal.
Tantangan dan Harapan
Target produksi 6.000 ton beras pada tahun 2025 merupakan tantangan besar bagi Kota Bengkulu. Namun, dengan dukungan pemerintah pusat, strategi pertanian yang tepat, dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan petani, target tersebut bukanlah hal yang mustahil. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada ketahanan pangan Kota Bengkulu dan kesejahteraan para petani.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan peningkatan produksi beras, Kota Bengkulu dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah dan memperkuat ketahanan pangannya.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk ketersediaan infrastruktur pertanian, akses petani terhadap teknologi pertanian modern, dan dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten. Dengan komitmen dan kerja keras semua pihak, target produksi beras 6.000 ton di tahun 2025 dapat terwujud.
"Usulan tersebut untuk mencukupi kebutuhan dari jumlah petani sebanyak 1.004 orang, yang terdiri atas 57 kelompok dan tersebar di enam kecamatan, dan mudah-mudahan akan direalisasikan sesuai dengan usulan," terang Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu Airinsyah.