Kaltim Diprediksi Masih Hujan di Akhir April, Waspadai Banjir dan Tanah Longsor!
BMKG Samarinda memprakirakan hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi di Kalimantan Timur pada dasarian III April, berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Samarinda, 22 April 2025 - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda memprediksi sebagian besar wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengalami hujan dengan kategori menengah hingga tinggi pada periode 21-30 April 2025. Prediksi ini disampaikan langsung oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, dalam konferensi pers Selasa kemarin. Peringatan dini ini disampaikan mengingat potensi dampak yang signifikan bagi masyarakat Kaltim.
Menurut Riza, hujan dengan intensitas menengah (50-150 milimeter) berpeluang terjadi di hampir seluruh Kaltim dengan probabilitas 80-90 persen. Tingginya potensi hujan ini mengharuskan seluruh masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan. "Hujan kategori menengah ini memiliki peluang antara 80-90 persen, sehingga semua pihak harap waspada terhadap dampaknya, seperti banjir, sungai meluap, jalan licin, dan tanah longsor," tegas Riza.
Tidak hanya itu, potensi hujan disertai petir dan angin kencang juga perlu diwaspadai. Kondisi ini meningkatkan risiko pohon tumbang yang dapat membahayakan keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Waspada Banjir dan Tanah Longsor di Kaltim
BMKG memberikan rincian lebih lanjut terkait prediksi hujan di berbagai wilayah Kaltim. Secara umum, sebagian besar wilayah diprediksi akan mengalami hujan kategori menengah (75-150 mm). Namun, terdapat pengecualian di beberapa daerah. Sebagian Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu diprediksi akan mengalami hujan dengan kategori tinggi (150-300 mm) dengan peluang mencapai 60 persen. Perbedaan intensitas hujan ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah setempat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Selain intensitas, BMKG juga memprediksi sifat hujan di Kaltim. Umumnya, sifat hujan diprediksi normal hingga di atas normal (85-150 persen). Namun, wilayah Kaltim bagian utara diprediksi akan mengalami sifat hujan di atas normal (116-150 persen). Informasi ini penting untuk membantu pemerintah daerah dalam merencanakan strategi pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana.
Data dari pemantauan BMKG pada dasarian II April menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar wilayah Kaltim mengalami hujan, terdapat beberapa wilayah yang mengalami hari tanpa hujan. Durasi hari tanpa hujan terpanjang tercatat di Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, yaitu selama lima hari. Data ini menunjukkan variasi curah hujan di berbagai wilayah Kaltim dan penting untuk dipertimbangkan dalam upaya mitigasi bencana.
Rekomendasi dan Antisipasi
Menghadapi prediksi hujan dengan intensitas tinggi dan potensi bencana hidrometeorologi, beberapa langkah antisipasi perlu dilakukan. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG. Pemerintah daerah juga perlu mempersiapkan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti membersihkan saluran air, menebang pohon yang rawan tumbang, dan menyiapkan tempat evakuasi jika diperlukan. Koordinasi antar instansi terkait juga sangat penting untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan tidak meremehkan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh hujan deras. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi, diharapkan dampak negatif dari hujan dapat diminimalisir.
BMKG akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait prakiraan cuaca di Kaltim. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan dan imbauan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan dan keamanan.