Kampung di Jayapura Alokasikan Rp100 Juta untuk Tekan Stunting
Pemerintah Kabupaten Jayapura mewajibkan setiap kampung mengalokasikan Rp100 juta per tahun untuk program penurunan stunting, dengan fokus pada posyandu, PAUD, dan PKK, serta dukungan program swasembada pangan.

Kabupaten Jayapura, Papua, berkomitmen menurunkan angka stunting yang saat ini mencapai 13,3 persen. Langkah konkretnya? Setiap kampung diwajibkan mengalokasikan anggaran sebesar Rp100 juta per tahun untuk program penanggulangan stunting. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, pada Senin, 20 Januari 2024.
DPMK Kabupaten Jayapura aktif mendampingi kampung-kampung dalam mengelola anggaran tersebut. Dana Desa diprioritaskan untuk program nasional, termasuk percepatan penurunan angka stunting. Fokus pendampingan diberikan pada optimalisasi Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) sebagai ujung tombak layanan kesehatan ibu dan anak.
"Kami mendampingi sejak awal terkait pengalokasian anggaran untuk menangani stunting di kampung-kampung, khususnya melalui posyandu yang ada," jelas Elisa.
Alokasi Rp100 juta tersebut dialokasikan secara terarah. Sebesar Rp25 juta untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Rp25 juta untuk posyandu, dan Rp50 juta untuk Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pembagian ini bertujuan memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi dan layanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
Pj. Bupati Jayapura, Samuel Siriwa, menambahkan bahwa program swasembada pangan juga berperan penting. Program ini sejalan dengan Program Asta Cita Presiden, mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam komoditas lokal guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
"Jadi dengan program swasembada pangan, maka lahan pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam komoditas lokal, yang kemudian dapat memenuhi kebutuhan gizi anak dan juga ibu hamil dan menyusui," ungkap Samuel.
Penanganan stunting membutuhkan kolaborasi berbagai pihak. Pemerintah Kampung, posyandu, sektor pertanian, kesehatan, dan masyarakat harus bahu-membahu. Peran aktif orang tua dalam memperhatikan kesehatan anak sangat krusial. Partisipasi aktif semua pihak dinilai penting untuk mencapai target eliminasi stunting.
"Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri untuk menyelesaikan persoalan stunting. Anak-anak dapat sehat jika ada perhatian dari orang tua dan kepedulian orang tua ini yang akan menjadi modal untuk bersama-sama menekan hingga eliminasi stunting," tutup Samuel.